PENINGKATAN KAPASITAS PETERNAK AYAM KAMPUNG UNGGUL SINJAI MELALUI APLIKASI TEKNOLOGI PENETASAN
Keywords:
Ayam kampung unggul sinjai, teknologi penetasan, Sinjai TengahAbstract
Pengembangan komoditi ayam kampung di Kabupaten Sinjai mendapat perhatian lebih dari pemerintah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Program Perbibitan Ayam Kampung Unggul Sinjai (Akusi). Bibit ayam kampung unggul yang diproduksi oleh pihak dinas di distribusikan kepada masyarakat yang memerlukan terutama peternak dari keluarga miskin. Namun demikian, rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat peternak penerima bantuan tersebut, menyebabkan peningkatan populasi yang menjadi target utama masih belum terealisasi. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan keerampilan masyarakat peternak ayam kampung unggul di Kabupaten Sinjai terutama dalam hal pemeliharaan induk (tetua), aspek penetasan dan penanganan anak ayam pasca tetas. Kegiatan pengabdian dimulai dengan tahapan sosialisasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi peternak, kemudian dilakukan pelatihan dan pendampingan, kemudian mengevaluasi capaian kegiatan. Paket teknologi yang diterapkan sebagai solusi ialah introduksi teknologi penetasan untuk mempercepat peningkatan populasi. Melalui tahapan kegiatan pelatihan, peneliti bersama dengan peternak menerapkan pemanfaatan bahan pakan alami sebagai pakan tambahan bagi tetua (induk/pejantan) ayam kampung untuk menghasilkan telur dengan kualitas yang baik, menerapkan seleksi telur tetas yang baik, penerapan penetasan telur dengan menggunakan mesin tetas sederhana, dan diikuti dengan penanganan anak ayam pasca menetas. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan cukup tinggi, ditandai dengan hadirnya seluruh peternak yang telah mendapatkan bantuan bibit ayam dari pemerintah selama tahapan kegiatan pengabdian. Hasil penetasan menggunakan mesin tetas, walaupun memiliki daya tetas yang lebih rendah (55%), namun jumlah tersebut masih lebih tinggi dibandingkan penetasan alami menggunakan induk, mengingat kapasitas mesin yang lebih besar (100 butir). Bagi peternak yang belum dapat menerapkan teknologi penetasan, penetasan dapat diatur menggunakan induk akan tetapi pemeliharaan anak ayam segera setelah menetas dilakukan secara terpisah dengan induk untuk memperpendek masa istirahat bertelur induk. Penanganan anak ayam pasca menetas dengan baik menggunakan kandang indukan yang dilengkapi dengan pemanas buatan, ditunjang dengan pemberian pakan yang baik dan dilakukan vakasinasi secara signifikan mengurangi tingkat kematian anak ayam pasca menetas. Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan menunjang program pemerintah daerah dalam mengembangkan populasi ayam kampung unggul di wilayah Kecamatan Sinjai Tengah dengan populasi akhir rata-rata peternak 80-120 ekor ayam.