PENGEMBANGAN PASAR DAN PENGUATAN KAPASITAS KEWIRAUSAHAAN KELOMPOK TANI HUTAN DI SEKITAR KAWASAN HUTAN PENDIDIKAN UNHAS
DOI:
https://doi.org/10.20956/pa.v2i1.3104Keywords:
APP, HHBK, produk potensial, kewirausahaan, usahaAbstract
Pengembangan pasar dan penguatan kapasitas masyarakat ini bertujuan untuk menentukan produk/komoditi potensial berbasis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) untuk pengembangan usaha pada masyarakat sekitar kawasan Hutan Pendidikan Unhas. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Rompegading Kecamatan Cenrana yang berbatasan langsung atau sebagian wilayahnya masuk dalam kawasan Hutan Pendidikan Unhas Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi Selatan. Metode pengumpulan data dan pendampingan yang dilakukan yakni Participatory Action Research (PAR) yakni dengan melibatkan kelompok tani hutan dalam penentuan komoditi potensial di wilayahnya. Penentuan HHBK potensial dilakukan melalui pendekatan Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) pada bidang/area pasar/ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan pengelolaan sumberdaya dan lingkungan. Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwa jenis-jenis HHBK yang ada dilokasi penelitian adalah bambu, aren/gula aren, kemiri, madu, dan tanaman pertanian. Berdasarkan analisis bidang pengembangan usaha, produk HHBK potensial adalah gula aren
References
Adam Y.O., J. Pretzsch, D. Pettenella, 2013. Contribution of non-timber forest products livelihood strategies to rural development in dry lands of Sudan: Potentials and failures. Agricultural System 117: 90–97.
Awang S.A., 2003. Politik kehutanan masyrarakat. Centre for critical social studies Kerjasama dengan kreasi wacana Yogyakarta.
Ayisso A., et al., 2009. Sustainable use of NTFPs: Impact fruit harvesting on Pentadesmabutyraceace regeneration and financial analysis of its products trade in Bennin Forest. Ecology and Management 257:1930–938.
Belcher and Schreckenberg., 2007. Commercialization of non timber forest products: A Reality check. Development Policy Review 25 (3):355–377.
Kadir., dkk., 2012. Analisis Sosial Ekonomi Masyarakat sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan. J Manusia dan Lingkungan 19(1):1–11.
Moko H., 2008. Menggalakan hasil hutan bukan kayu sebagai produk unggulan. Informasi Teknis Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan 6 (2).
Salam M., 2010. Market analysis dan enterprise development (MAED) in Bantaeng and Maros Districts. RECOFTC, Makassar, Indonesia.
Salaka., dkk., 2012. Strategi kebijakan pemasaran hasil hutan bukan kayu di kabupaten seram bagian barat, Provinsi Maluku. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan 9 (1):50-65.