PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN OBAT SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI KELURAHAN PABUWARAN, PURWOKERTO, JAWA TENGAH
Keywords:
Community service, medicinal plant, yard, Pabuwaran Village.Abstract
Introduction of Medicinal Plant Cultivation as an Effort to Yard Utilization in Pabuwaran Village, Purwokerto, Central Java
Abstract: The residential area in Pabuwaran Village is as much as 50 percent of the total land. The yard in the residential area can be used for planting. In this community service activity, the researcher introduced the cultivation of the medicinal plant in the yard. The activities covered the preparation of the plant medium, planting, and maintenance. The objective of this community service is to convey information about the technology of medicinal plant cultivation through lectures, discussion, and demonstration of the direct practice of medicinal plant cultivation in the yard. Evaluation of the increase in participants’ knowledge was carried out by pre-test and post-test after counseling and cultivation practices. The community service team evaluated the participants' skills during a demonstration of direct practice of medicinal plant cultivation in the yard. The results of the activity showed an increase in basic knowledge of the types, benefits, and cultivation techniques of the medicinal plants after the transfer of technology. The service activities of the medicinal plant are classified as successful and beneficial because there is an increase in knowledge of around 60 percent. The skill evaluation showed that the participants were able to carry out the planting and maintenance of medicinal plants well in the yard. The medicinal plant cultivation can be used as education about an herbal plant or traditional medicinal plant for family members. It can also be consumed to maintain health condition and one of the concrete actions to green the earth.
Keywords: Community service, medicinal plant, yard, Pabuwaran Village.
Abstrak: Pemukiman yang ada di Kelurahan Pabuwaran mencapai 50 persen dari total lahan. Pekarangan yang ada di lahan pemukiman tersebut dapat digunakan untuk bercocok tanam. Alih teknologi yang diperkenalkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah budidaya tanaman obat di lahan pekarangan mulai dari penanaman sampai pemeliharaan tanaman. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah menyampaikan informasi mengenai teknologi budidaya tanaman obat melalui ceramah, diskusi, dan demonstrasi praktik langsung budidaya tanaman obat di lahan pekarangan. Evaluasi peningkatan pengetahuan peserta dilakukan dengan pre- dan post-test setelah dilakukan penyuluhan dan praktik budidaya. Evaluasi ketrampilan peserta dilakukan pada saat demonstrasi praktik langsung budidaya tanaman obat di lahan pekarangan dilakukan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dasar mengenai jenis-jenis, manfaat, dan teknik budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) dari sebelum dilakukannya alih teknologi. Kegiatan pengabdian tanaman obat tergolong berhasil dan bermanfaat, karena terjadi peningkatan pengetahuan sekitar 60 persen. Evaluasi ketrampilan menunjukkan bahwa sebagian besar ibu-ibu PKK mampu melakukan kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman obat di lahan pekarangan dengan tepat. Hasil dari budidaya tanaman obat tersebut dapat digunakan sebagai edukasi tanaman herbal atau tanaman obat tradisional kepada anggota keluarga, dikonsumsi sebagai tindakan menjaga kesehatan tubuh dan salah satu tindakan nyata penghijauan tanaman.
Kata kunci: Pengabdian kepada Masyarakat, tanaman obat, lahan pekarangan, Kelurahan Pabuwaran.
References
Arifin, H.S., Munandar, A., Mugnisyah, W.Q., Arifin, N.H.S., Budiarti, T., & Pramukanto, Q. (2008). Revitalisasi Pekarangan sebagai Agroekosistem dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Wilayah Perdesaan. Prosiding Semiloka Nasional, IPB, 22-23 Desember. Bogor.
Canter, P.H., Thomas, H., & Ernst, E. (2005). Bringing Medicinal Plants into Cultivation: Opportunities and Challenges for Biotechnology. Trends in Biotechnology, 23:180-185.
Hadi, S.N., A.Y. Rahayu, & I. Widiyawati. (2017). Penerapan Teknologi Berkebun Sayur secara Vertikultur pada Siswa Sekolah Dasar di Purwokerto, Jawa Tengah. Jurnal Panrita Abdi, 1(2): 114-119.
Hartono, S., Soenandji, S., Siswandono, Harsono, & H. Danusastro. (1985). Laporan Survei Kecamatan Turi. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Kerjasama dengan Dinas Pertanian DIY.
Pemerintah Kelurahan Pabuwaran. (2012). Selayang Pandang Kelurahan Pabuwaran Tahun 2012. Pemerintah Desa Dawuhan.
Rahayu, M. & Prawiroatmodjo, S. (2005). Keanekaragaman Tanaman Pekarangan dan Pemanfaatannya di Desa Lampeapi, Pulau Wawoni-Sulawesi Tenggara. Jurnal Teknologi Lingkungan P3Tl-BPPT, 6(2): 360-364.
Sumarmiyati & Rahayu, S.W.P. (2015). Potensi Pengembangan Tanaman Obat Lokal Skala Rumah Tangga untuk Mendukung Kemandirian Pangan dan Obat di Samarinda, Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1 (2), 330-336.
Sumiastri, Priadi, N.D., & Cahyani, Y. (2011). Variasi Jenis Tanaman Obat dalam Upaya Penggalakan TOGA di Pekarangan Desa Cangkring, Jember. Berk. Penelitian Hayati, 4D: 39-43.
Tim KKN FMIPA Universitas Brawijaya. (2012). Katalog Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Desa Krisik. Universitas Brawijaya, Malang. 138 hal.