STUDI PERFORMA VERTICAL-AXIS WIND TURBINE (VAWT) SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA FLOATING PLATFORM
Isi Artikel Utama
Abstrak
Indonesia memiliki banyak sumber energi alternatif/terbarukan salah satunya adalah energi angin. Energi angin di
Indonesia memiliki kecepatan yang rendah sehingga membutuhkan jenis turbin angin yang dapat beroperasi pada
kecepatan angin rendah yakni turbin vertikal. Turbin vertikal yang digunakan adalah tipe Savonius dan DarrieusSavonius dengan variasi 2 daun dan 4 daun pada kecepatan angin 4 m/s sampai 15 m/s. Hasil yang telah diperoleh
menunjukkan bahwa model yang memiliki performa terbaik dari model lainnya yang telah diuji pada penelitian ini
yaitu tipe model turbin angin tipe Savonius 2 daun dengan daya maksimum mencapai 6.71 watt dan efisiensi
tertinggi mencapai 6.32% pada kecepatan angin 4 m/s dan tipe Darrieus-Savonius 4 daun dengan daya maksimum
mencapai 7.79 watt dan efisiensi tertinggi mencapai 14.84% pada kecepatan angin 4 m/s.
Rincian Artikel
Referensi
Bawan, E. K. (2009). Analisa Potensi Energi Terbarukan di Kabupaten Kaimana Propinsi Papua Barat. SMARTek . Dewi, A. Y., & Atonov. (2013). Pemanfaatan Energi Surya Sebagai Suplai Cadangan pada Laboratorium Elektro
Dasar di Institut Teknologi Padang. Jurnal Teknik Elektro Volume 2 No. 3 .
Haqqi, M. H., Nugroho, G., & Musyafa, A. (2013). Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal Jenis Savonius dengan Variasi Jumlah Blade Terintegrasi Circular Shield untuk Memperoleh Daya Maksimum. Jurnal Teknik Pomits , 1-6.
Himran, S. (2005). Energi Angin. Makassar: Bintang Lamumpatue.
Ikhsan, I., & Hipi, M. A. (2011). Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kinerja Kincir Angin Tipe Propeller pada Wind Tunnel Sederhana . Makassar: Universitas Hasanuddin.
Musila, A. S., & Mbitu, E. T. (2012). Analisis Pengaruh Disain Kontak Atas (Front Contact) pada Peningkatan Efisiensi Sel Surya. Jurnal Teknologi , 995-1001.
Nakhoda, Y. I., & Saleh, C. (2015). Rancang Bangun Kincir Angin Sumbu Vertikal Pembangkit Tenaga Listrik Portabel. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III. Surabaya: Institut Teknologi Adhi Tama .
Patty, W., & Notanubun, J. (2010). Perbedaan Penggunaan Intensitas Cahaya Lampu Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Apung di Perairan Selat Rosenberg Kabupaten Maluku Tenggara Kepulauan Kei. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Puspito, G. (2008). Lampu Petromaks; Manfaat, Kelemahan, dan Solusinya pada Perikanan Bagan. ISBN 978-979- 1225-04-5. Bogor: Depatemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB.
Puspito, G. (2012). Pengaruh Pemusatan Cahaya Terhadap Efektivitas Bagan . Jurnal Saintek Perikanan Vol. 7.
No.2, , 5-9.
Puspito, G. (2006a). Sebaran Iluminasi Cahaya Petromaks dan Penerapannya pada Perikanan Bagan. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Tangkap (hal. 174-184). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Puspito, G. (2008). Uji Coba Penggunaan Tudung Petromaks Berbentuk Kerucut Pada Bagan Apung. Jurnal Mangrove dan Pesisir Vol.VIII No.I , 1-11.
Rahardiana, B. Y. (2008). Analisis Struktur Jacket 4 Kaki di Selat Makassar . Bandung: Institut Teknologi Bandung. Rahmawan, A. B. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Kincir Angin Pada Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Subani, W., & Barrus, H. R. (1989). Alat Penangkapan Ikan dan Udang di Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut , 248.