STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PANJANG STRUKTUR HANGING BREAKWATER TERHADAP TRANSMISI GELOMBANG

Isi Artikel Utama

Deni Mulyawan
Chairul Paotonan
Sabaruddin Rahman

Abstrak

Pemecah gelombang merupakan konstruksi pemecah gelombang yang sangat efektif yang dapat digunakan untuk melindungi perairan pelabuhan karena dapat mengganggu energi gelombang yang berasal dari laut dalam. Pemecah gelombang yang banyak digunakan saat ini adalah jenis tiang pancang, baik alami maupun buatan. Kelemahan pemecah gelombang batuan adalah ukurannya yang besar dan oleh karena itu sangat mahal untuk diterbitkan. Oleh karena itu, diperlukan pemecah gelombang jenis baru yang ukurannya lebih kecil dan biaya pembangunannya lebih murah. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah pemecah gelombang tersuspensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh parameter gelombang terhadap koefisien transmisi gelombang melalui hanging breakwater. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Teknologi Kelautan Universitas Hasanuddin. Parameter dalam penelitian ini dilakukan dengan 5 variasi tinggi gelombang, 5 variasi periode gelombang (T), dan 3 variasi panjang model (L). Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien transmisi (Kt) berbanding terbalik dengan kecuraman gelombang (Hi/L). Dari gambar 3 menunjukkan bahwa apabila dibandingkan antara variasi model (L1 = 40 cm; L2 = 50 cm; dan L3 = 60 cm) dengan kondisi kedalaman (d = 70 cm) dan dengan variasi periode (T 1; T 1,2; T 1,5; T 1,8 dan T2 dtk) maka dapat dilihat bahwa nilai Kt condong lebih rendah pada variasi model ke tiga yaitu L3 = 60 cm dengan nilai 0,095 < Kt < 0,530 dan L2 = 0,108 < Kt < 0,608 serta L1 = 0,163 < Kt < 0,584 . Hal ini menunjukkan bahwa Pemecah Gelombang tipe hanging breakwater lebih efektif jika semakin lebar model uji yang diberikan.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Mulyawan, D., Paotonan, C., & Rahman, S. (2022). STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PANJANG STRUKTUR HANGING BREAKWATER TERHADAP TRANSMISI GELOMBANG . Riset Sains Dan Teknologi Kelautan, 5(2), 90–94. https://doi.org/10.62012/sensistek.v5i2.24235
Bagian
Teknologi Kelautan

Referensi

Armono, H. D., 2004 ‘Artificial Reefs As Shoreline Protection Structures’, Seminar Teori Dan Aplikasi Teknologi Kelautan Iv, (III), Pp. 1–14.

Murali, K. And Mani, J., S., 1997 ‘Performance Of Cage Floating Breakwater’, Journal Of Waterway, Port, Coastal, And Ocean Engineering, 123(4), Pp. 172–179. Doi: 10.1061/(Asce)0733- 950x(1997)123:4(172).

Nining, S., 2002, Oseanografi Fisis, Kumpulan Transparansi Kuliah Oseanografi Fisika, Program Studi Oseanografi, ITB.

Rizqi, H., Haryo, D., A., And Sujantoko, 2010, ‘Studi Eksperimen Transmisi Gelombang Pada Pemecah Gelombang Terapung Tipe Pile’.

Triatmodjo, B., 2016, Perencanaan Bangunan Pantai . Beta Offset: Yogyakarta.

Triatmodjo, B., 1999, Teknik Pantai. Beta Offset: Yogyakarta.

Paotonan, C., Kasim, A. H. And Rahman, S. (2018) ‘Kajian Eksperimental Pengaruh Lebar Celah Relatif Pada Hanging Sheet Pile Breakwater Akibat Gelombang Tidak Beraturan (Irregular Wave)’, (September), Pp. 62–65

S. Rahman and T. Pairunan, “Wave Analysis Of Breakwater Building Structure In North Kalimantan”, Journal of Maritime Technology and Society, vol. 1, no. 1, pp. 26-32, Feb. 2022.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 > >> 

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.