The Correlation of Television Show and Bullying Behavior in High School of Mahaputra in Makassar

Authors

  • Suryani Suryani Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin
  • Andriani Andriani Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin
  • Rosyidah Arafat Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.20956/icon.v2i2.7809

Abstract

Introduction: Bullying is an experience  that occurs when the helplessness  persecuted  by the others behaviour and afraid of the repected bad behaviour and ill do it is repeated. One of causes bullying behavior is a television show, this can occur because television show that is presented is very diverse, so that school children is free to watch their favorite television show. This study aimed to determine the relationship between television show with bullying behavior in student of class XI and XII in SMA Maha Putra Makassar. Method: This study using  cross  sectional  method.  The  total  study  populations   130  and  samples  are  98 respondents with purposive sampling technique. Data analyzed were using the Chi-Square.  Result: In this study showed that there is no relationship  between television  show with bullying  behavior  in  student  of  class  XI  and  XII  in  Maha  Putra  Senior  High  School Makassar. Conclusions: Level bullying dominant is low level with the  bullying  often  is  verbal  bullying,  and  program  often  that  watched  is  soap  opera. Therefore, they are expected to do more introduce of bullying to students.

References

Adawiyah, S. E. (2014). Sinetron dalam sudut pandang komunikasi islam. Jakarta: Universitas Muhammadiyah.

Astuti, E. S., & Resminingsih. (2010). Bahan Dasar untuk PelayananKonseling pada Satuan Pendidikan Menengah Jakarta: Gradindo.

Dewi, C. K. (2015). Pengaruh konformitas teman sebaya terhadap perilaku bullying pada siswa SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 1-12.

Fitrianingsih, A. (2015, Juni 17). Perbedaan cara berpikir anak IPA dan IPS. Retrieved November 28, 2016, from Kompasiana: http://www.kompasiana.com/am alia.fitrianingsih/perbedaan-cara- berpikir-anak-ipa-dan- ips_54f91a68a33311b6078b4624

Gurian, M. (2006). The wonder of boys. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Hamdi, I. (2016, April 15). KPAI: Kekerasan terhadap Anak Naik 15 Persen. Retrieved Agustus 23, 2016, from Tempo.Co: https://m.tempo.co/read/news/2016/04/15/063762948/kpai-kekerasan-terhadap-anak-naik-15-persen

Hazliansyah. (2015, Desember 30). KPAI : Kasus Bullying di Sekolah Meningkat Selama 2015. Retrieved Agustus 23, 2016, from Republika.co.id: http://m.republika.co.id/berita/n asional/umum/15/12/30/o067zt280-kpai-kasus-bullying-di-sekolah-meningkat-selama-2015

Karina, Hastuti, D., & Alfiasan. (2013). Perilaku bullying dan karakter remaja serta kaitannya dengan karakteristik keluarga dan peer group. Jurnal Ilmu Keluarga & Konseling, 20-29.

Kartono. (2014). Patologi sosial 2 kenakalan remaja.Jakarta: Rajawali Press

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). (2014, Oktober 16). KPAI : Kasus bullying dan pendidikan karakter. Retrieved September 25, 2016, from Komisi Perlindungan Anak Indonesia: www.kpai.go.id/berita/kpai- kasus-bullying-dan-pendidikan- karakter

KPAI. (2016, Januari 20). KPAI : 'Quo vadis' perlindungan anak di sekolah : Antara norma dan realita. Retrieved September 25, 2016, from Komisi Perlindungan Anak Indonesia: www.kpai.go.id/berita/kpai-quo- vadis-perlindungan-anak-di- sekolah-antara-norma-dan- realita/

KPI. (2015). Hasil survei indeks kualitas program siaran televisi.

Malikhah. (2013). Korelasi pengaruh tayangan televisi terhadap perkembangan perilaku negatif pada anak usia dini. [Skripsi Dipublikasikan]. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Morgan, N. (2014). Panduan mengatasi stress bagi remaja. Tangerang: Gemilang.

Nugraha, A. K. (2016, Mei 26). Berikut data kekerasan seksual pada anak 2015-2016. Retrieved Agustus 24, 2016, from Rakyatku News: http://news.rakyatku.com/read/6525/2016/05/26/berikut-data-kekerasan-seksual-pada-anak-2015-2016

Nurhayanti, R., Novotasari, D., & Natalia. (2013). Tipe pola asuh orang tua yang berhubungan dengan perilaku bullying di SMA Kabupaten Semarang. Jurnal Keperawatan Jiwa, 49-59

Pambudhi, Y. A., & Suroso, T. M. (2015). Efektivitas Group Cognitive Behavior Therapy (GCBT) dalam menurunkan kecemasan menghadapi perilaku bullying ditinjau dari harga diri pada korban bullying. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 18-31.

Priyantna, A. (2010). Lets end bullying, memahami, mencegah & mengatasi bullying. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Rini, C. L. (2014, Oktober 23). Indonesia masuk kategori darurat bullying' di sekolah. Retrieved September 1, 2016, from News Republika.co.id: http://m.republika.co.id/berita/n asional/umum/14/10/23/ndvn63-indonesia-masuk-kategori- darurat-bullying-di-sekolah

Saifullah, F. (2014). Hubungan antara konsep diri dengan perilaku bullying pada siswa siswi SMP. eJournal Psikologi, 200-214.

Sherwood, L. (2013). Fisiologi manusia dari sel ke sistem, edisi 6.Jakarta: EGC.

Sonneborn, L. (2013). How to beat verbal bullying. New York: The Rosen Publishing Group.

Supartini, Y. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.

Takariani, C. S. (2013). Pengaruh sinetron remaja di televisi swasta terhadap sikap mengenai gaya hidup hedonis. Jurnal Penelitian Komunikasi, 39-54.

Usman, I. (2013). Kepribadian, Komunikasi, Kelompok Teman Sebaya, Iklim Sekolah dan Perilaku Bullying. Humanitas, Vol. X No.1, 49-60.

Verlinden, M., & all, e. (2014). Television viewing trought age 2-5 years and bullying involvement in early elementary school. BMC Public Health, 1-13.

Downloads

Published

2019-09-30

Issue

Section

ARTICLES