FAKTOR RISIKO STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI KOTA BOGOR

Erni Rukmana (1) , Dodik Briawan (2) , Ikeu Ekayanti (3)
(1) , Indonesia,
(2) , Indonesia,
(3) , Indonesia

Abstract

Pertumbuhan anak merupakan salah satu indikator status gizi dan kesehatan dalam populasi untuk mencerminkan kualitas sumber daya manusia. Stunting yaitu pertumbuhan linier yang terhambat dan merupakan hasil dari ketidakcukupan gizi dalam jangka waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko stuntingpada anak usia 6-24 bulan di Kota Bogor. Penelitian ini merupakan desaincrossectional dengan subjek 360 anak usia 6-24 bulan di Kota Bogor. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari keadaan sosial ekonomi orang tua, yaitu pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Berat badan dan panjang badan lahir berdasarkan data yang diambil dari KMS dan buku KIA. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stunting anak usia 6-24 bulan sebesar 18,60%, faktor risiko stunting, yaitu berat badan lahir rendah <2500 gram (p=0,000; OR=4,192;95% CI=1,900-9,247) dan pendidikan ayah rendah, yaitu ≤SMA (p=0,035; OR=1,807; 95%CI=1,042-3,133). Hal inimenunjukkan bahwa berat badan lahir rendah dan pendidikan ayah yang rendah merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Bogor.

References

Read More

Authors

Erni Rukmana
ruk2erni@gmail.com (Primary Contact)
Rukmana, E., Briawan, D., & Ekayanti, I. (2016). FAKTOR RISIKO STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI KOTA BOGOR. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12(3), 192–199. https://doi.org/10.30597/mkmi.v12i3.1081

Article Details

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.