PERILAKU IBU TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN BALITA PENDERITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWA

Haryati Ningsih (1), Muh Syafar (2), Mappeaty Nyorong (3)
(1) ,
(2) ,
(3)

Abstract

Peran ibu sangatlah penting dalam kejadian diare yang dialami balita karena ibu merupakan tokoh utama yang paling bertanggungjawab terhadap tumbuh kembang balita. Berdasarkan laporan dinas kesesehatan tahun 2011 hingga 2012 sebanyak 12.942 balita yang menderita diare di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pemilihan informan dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu pemilihan informan berdasarkan kriteria tertentu. Sehingga terpilih 11 orang informan yang terdiri dari 8 orang ibu penderita diare, 2 orang bidan desa, dan 1 orang petugas Puskesmas Belawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan ibu dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit diare anak balita adalah menjaga kebersihan sanitasi lingkungan rumah, memberikan makanan yang bergizi, memberikan ASI, mencuci tangan dengan sabun dan memotong kuku. Pengobatan yang dilakukan jika balitanya mulai terserang diare adalah memberikan pertolongan pertama dengan pemberian oralit dan daun jambu biji untuk dimasak dan dikunyah hal ini dipercaya dapat membantu mengurangi gejala diare. Namun, adapula ibu balita yang membawa balitanya berobat ke bidan desa dan ke puskesmas terdekat. Kesimpulannya adalah pencegahan diare pada balita dilakukan dengan adanya promosi kesehatan, perlindungan khusus, diagnosis dini dan pengobatan segera.

Full text article

Generated from XML file

References

Divisi Research and Science Analico UI. Kasus Diare pada Balita di Indonesia. Jakarta:Universitas Indonesia; 2012.

Simatupang, M. Y. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Kota Sibolga [Tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2004.

Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo. Profil Kesehatan Kabupaten Wajo. Sengkang: Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo; 2012.

Sander, M. A. Hubungan Faktor Sosio Budaya dengan Kejadian Diare di Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Jurnal Medika. 2005;2(2):93-163.

Hidayat. Analisis Perilaku Masyarakat dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan (Studi Kasus Pemegang Jamkesmas di Puskesmas Donggala) [Tesis]. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin; 2012.

Samad. Perilaku Keluarga dalam Mencegah Balita Menderita Diare di Desa Paku Kecamatan Binuang Kabupaten Mamasa [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2001.

Nasili, R. Perilaku Pencegahan Diare di Wilayah Bantaran Kali Kelurahan Bataraguru Kecamatan Wolio Kota Bau-bau [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2011.

Irianto. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada Anak Balita (Analisis Lanjut Data SDKI 1994). Buletin Penelitian Kesehatan. 2006;24:77-96.

Juffrie, M, Wibowo, T. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Diare Akut Pada Anak 0-35 Bulan (Batita) di Kabupaten Bantul. Sains Kesehatan. 2006;19(3).

Susi, I. Khasiat Jambu Biji sebagai Anti Oksidan. Buletin Penelitian Kesehatan. 2006;24:77-96.

Authors

Haryati Ningsih
thyaty@ymail.com (Primary Contact)
Muh Syafar
Mappeaty Nyorong
Ningsih, H., Syafar, M., & Nyorong, M. (2016). PERILAKU IBU TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN BALITA PENDERITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWA. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10(1), 51–56. https://doi.org/10.30597/mkmi.v10i1.482

Article Details