PENGEMBANGAN INDEKS GIZI SEIMBANG UNTUK MENILAI KUALITAS GIZI KONSUMSI PANGAN REMAJA (13-15 TAHUN) DI INDONESIA

Authors

  • Rahmawati Rahmawati
  • Hardinsyah Hardinsyah
  • Katrin Roosita

DOI:

https://doi.org/10.30597/mkmi.v11i3.525

Keywords:

Indeks gizi seimbang, konsumsi, remaja

Abstract

Masalah gizi yang dihadapi remaja Indonesia saat ini adalah masalah gizi ganda, dengan salah satu faktor penyebabnya adalah ketidakseimbangan kuantitas dan kualitas gizi konsumsi pangan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan Indeks Gizi Seimbang (IGS) untuk menilai kualitas gizi konsumsi pangan remaja Indonesia. Data yang digunakan adalah konsumsi pangan yang diperoleh melalui hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menggunakan metode food recall 1x24 jam dengan desain cross sectional survey. Standar yang digunakan untuk validasi IGS adalah nilai Mutu Gizi Pangan (MGP) yang dihitung berdasarkan tingkat kecukupan 15 zat gizi. Total subjek dalam penelitian ini sebanyak 11679 remaja terdiri dari 6040 laki-laki dan 5639 perempuan usia13-15 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi antara IGS dan MGP berkisar 0,29 0,60. IGSK-60 adalah IGS yang paling valid (r=0,60), tetapi IGS3-60 adalah IGS yang paling praktis (r=0,55). IGSK-60 dan IGS3-60 menilai 6 kelompok pangan. IGSK-60 merupakan sistem penilaian secara kontinyu, sementara IGS3- 60 merupakan sistem penilaian secara kategori. Kesimpulan, IGS3-60 adalah IGS yang paling praktis dan valid, cocok digunakan untuk memonitor kualitas gizi konsumsi pangan remaja.

References

Papalia D.E, Olds, S.W, & Feldman, R.O. Human Development. USA: MCGraw-Hill; 2007.

Savige G.S, Ball, K, Worsley, A, Crawford, D. Food Intake Patterns among Australian Adolescents. Asia Pacific Journal Clinical Nutrition. 2007; 16:738-47.

Lietz, G, Barton, K.L, Longbottom, P.J, Anderson, A.S. Can the EPIC Food Frequency Questionnaire be Used in Adolescent Populations?Public Health Nutrition. 2002; 5(6):783-789.

Kementrian Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI; 2007.

Kementrian Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI; 2010.

Kementrian Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI; 2013.

Tek, N.A, Yildiran, H, Akbulut, G, Bilici, S, Koksa,l E, Karadag, M.G, Sanlıer, N. Evaluation of Dietary Quality of Adolescents Using

Healthy Eating Index. Nutrition Research and practice. 2011;5(4):322-328.

Kementrian Kesehatan. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes RI; 2013.

Guenther, P.M, Reedy, J, Krebs-Smith, S.M. Development of the Healthy Eating Index and Evaluation of the Healthy Eating Index-2005. Journal of the American Dietetic Association. 2007; 108:1896-1901.

Guenther, P.M, Casavale, K.O, Kirkpatrick, S.L, Reedy, J, Hiza, H, Kuczynski, K.J, Kahle, L.L, Krebs-Smith, S.M. Update of the Healthy Eating Index: HEI-2010. Center for Nutrition Policy and Promotion, US Department of Agriculture. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics. 2013; 113(4):1-20.

Australian Institute of Health and Welfare. Australian Diet Quality Index Project. AIHW cat. no. PHE 85. Canberra; 2007.

Taechangam, S, Pinitchum, Pachotickarn. Development of Nutrion Education Tool: Healthy Eating Index in Thailand. Asia Pacific Journal Clinical Nutrition. 2008; 17:365-567.

Hardinsyah. Cara Sederhana Penilaian Mutu Gizi Makanan Ibu Hamil dan Anak Batita. Media Gizi dan Keluarga. 1998; XXII (2):63-68.

Amrin, A.P, Hardinsyah, Dwiriani, C.M. Alternatif Indeks Gizi Seimbang untuk Penilaian Mutu Gizi Konsumsi Pangan Pria Dewasa Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan. 2013;8(3):167-174.

Perdana, S.M, Hardinsyah, Damayanthi, E. Alternatif Indeks Gizi Seimbang untuk Penilaian Mutu Gizi Konsumsi Pangan Wanita Dewasa Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan. 2014; 9(1):43-50.

World Health Organization. WHO Anthroplus for Personal Computers Manual: Software for Assessing Growth of the World’s Childern and Adolescents. Geneva: WHO Press; 2007.

Food and Agriculture Organization. Fats and Fatty Acids in Human Nutrition: Report of an Expert Consultation. Geneva: FAO Papers; 2010.

World Health Organization. Guidline: Sugar Intake for Adult and Children. Geneva: WHO press; 2015.

Ramadani M. 2007. Konsumsi Suplemen Makanan dan Faktor-Faktor yang Berhubungan pada Remaja SMA Islam Al-Azhar 3 Jakarta Selatan Tahun 2005. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2007;1(2):78-82.

Suryono, Khomsan, A, Setiawan, B, Martianto, D, Sukandar, D. Pengaruh Pemberian Susu terhadap Indeks Massa Tubuh dan Kepadatan Tulang Punggung Remaja Pria. Jurnal Gizi dan Pangan. 2007; 2(1):1-7.

Hardinsyah, Damayanthi, E, Zulianti, W. Hubungan Konsumsi Susu dan Kalsium dengan Densitas Tulang dan Tinggi Badan Remaja. Jurnal Gizi dan Pangan. 2008; 3(1):43-48.

Farida, I. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di Indonesia Tahun 2007 [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah; 2010.

Mak, T.N, Prynne, C.J, Cole, D, Fitt, E, Roberts, C, Bates, B, Stephen, A.M. Assessing Eating Context and Fruit and Vegetable Consumption in Children: New Methods Using Food Diaries in the UK National Diet and Nutrition Survey Rolling Programme. International Journal of Behavioural Nutrition and Physical Activity. 2012; 9:126.

Utari. D.M. Kandungan Asam Lemak, Zink, dan Copper pada Tempe, Bagaimana Potensinya untuk Mencegah Penyakit Degeneratif?

Gizi Indon. 2010;33(2):108-115.

Hardinsyah, Riyadi, H, Tambunan, V. Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Protein. di dalam: Kemenkes RI, editor. Prosiding Widyakarya Nasional pangan dan Gizi X; 20-21 November 2012; Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 2012.

Gibson, R.S. Principles of Nutritional Assessment. New York: Oxford University Press; 2005.

Lativa & Hardinsyah. Konsumsi Pangan dan Gizi serta Nilai Pola Pangan Harapan (PPH) pada Remaja Usia 13-15 Tahun di Indonesia [Skripsi]. Bogor: IPB; 2013.

Downloads

Published

2016-06-22

Issue

Section

Articles