PENDAMPINGAN KELOMPOK PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS SUMBER DAYA BUDAYA DI TAMAN ARKEOLOGI LEANG-LEANG MAROS, SULAWESI SELATAN

Authors

  • Muhammad Nur Universitas Hasanuddin
  • Yusriana Universitas Hasanuddin
  • Andi Muhammad Saiful Universitas Hasanuddin
  • Khadijah Thahir Muda Universitas Hasanuddin
  • Yadi Mulyadi Universitas Hasanuddin
  • Nur Ihsan D Universitas Hasanuddin
  • Erwin Mansyur Uga Saraka Universitas Hasanuddin
  • Ayuningsih Universitas Hasanuddin
  • Balqis Az Zahrah Universitas Hasanuddin
  • Raihan Mahadwika Universitas Hasanuddin

Keywords:

Mentoring, entrepreneurship, Leang-Leang, Maros

Abstract

Leang-Leang Archaeological Park is one of the popular tourist attractions and is visited by many tourists both from within the country and from abroad. Although it has many visitors, based on observations in Leang-Leang prehistoric park during our visit, it is known that this attraction only relies on the main attractions, namely ancient images and karst landscaping. In addition, the local carrying capacity has yet to be fully utilized. This is evidenced by the absence of other tourist attractions and the incompleteness of the tourism development component, namely amenities. Although youth groups have been involved in the creative business field, there still needs to be more in exploring existing cultural resources to be used as typical souvenirs of Leang-Leang. Based on these problems, this mentoring aims to provide partners with an understanding of the cultural resources in Leang-Leang Maros and improve their skills in producing Leang-Leang souvenir products. The results of this activity increased knowledge of the community and advanced skills in manufacturing and packaging leang-leang Maros souvenirs.  ---  Taman Arkeologi Leang-Leang merupakan salah satu objek wisata yang populer dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari mancanegara. Meskipun memiliki jumlah pengunjung yang terhitung tinggi, namun berdasarkan pengamatan di Taman Prasejarah Leang-Leang selama kami melakukan kunjungan, diketahui bahwa objek wisata ini hanya mengandalkan atraksi utama, yaitu gambar purba dan lansekap karst. Selain itu, daya dukung lokal belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya atraksi wisata lain dan tidak lengkapnya dalam komponen pengembangan pariwisata, yaitu amenitas. Meskipun telah ada kelompok pemuda yang berkecimpung dibidang usaha kreatif namun masih minim dalam mengksplorasi sumber daya budaya yang ada untuk dijadikan sebagai cinderamata khas dari Leang-Leang. Berdasarkan pada permasalah tersebut, pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mitra terkait sumber daya budaya yang ada di Leang-Leang Maros dan meningkatkan keterampilan dalam menghasilkan produk cinderamata khas Leang-Leang. Hasil kegiatan ini menghasilkan peningkatan pemahaman kepada masyarakat, peningkatan keterampilan dalam pembuatan dan pengemasan cinderamata khas Leang-Leang Maros.

References

Anonim. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Anonim. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Aubert, M., Brumm, A., Ramli, M., Sutikna, T.T., Saptomo, E.W., Hakim, E.B., & Dosseto, A. (2014). Pleistocene Cave Art From Sulawesi, Indonesia. Nature 13422, 223-227.

BPCB. 2019. Rekapitulasi Pengunjung di Taman Prasejarah Leang-Leang. Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan. Makassar. Tidak Terbit.

Khotimah, K., & Hakim. L (2017). Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya: Studi Kasus pada Kawasan Situs Trowulan sebagai Pariwisata Budaya Unggulan di Mojokerto. Jurnal Administrasi Busnis, Vol. 41, No. 1.

Mulyantarai. E. (2018). Pengembangan Objek Wisata Budaya: Taman Prasejarah Leang-Leang, Maros Sulawesi Selatan. Jurnal Media Wisata. Vol 16,No.1.

Sumantri, I., Yusriana, Supriadi, … & Thosibo, A. (2021). Pelatihan Pemanduan Wisata Arkeologi di Kawasan Wisata Arkeologi Rammang-Rammang Kabupaten Maros. Jurnal Panrita Abdi, 5(3), 379-390.

Suwena I.K., & Widyatmaja I. G. N. (2017). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Pustaka Larasan. Denpasar.

Suryatman, Hakim, B., Mahmud I.M., …& Syahdar (2019). Artefak Batu Praneolitik Situs Leang Jarie: Bukti Teknologi Maros Point Tertua di Kawasan Budaya Toalean, Sulawesi Selatan. Amerta: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi. Vol. 37 No 1 Juni. Hal: 1-17.

Yusriana, Indra H.A., Syahrul, ..., & Muda, K.T. (2022). Vandalisme Pada Situs Taman Arkeologi Leang-Leang Maros sebagai Dampak dari Aktivitas Pariwisata. Jurnal Ilmu Budaya Vol. 10 Nomor 2 Tahun Hal.154-159.

Downloads

Published

2023-10-30