PELATIHAN PEMANDUAN WISATA ARKEOLOGI DI KAWASAN WISATA RAMMANG-RAMMANG KABUPATEN MAROS
Keywords:
Training, guiding, archaeological tourism, rammang-rammangAbstract
Abstract. This article aims to provide an overview of archaeological tourism guiding training activities in the Rammang-Rammang Karst Area. Kampung Rammang-Rammang Salenrang, Maros Regency, South Sulawesi is popular with natural tourism and provides new experiences for visitors with boat attractions along the river, but not many people know that this area has great potential for the development of cultural tourism. The needs of the people in Rammang-Rammang are in providing knowledge and skills in guiding archaeological tourism in Rammang-Rammang. The program of activities carried out to help the community is guiding training with activity stages ranging from socialization, preparation of pocket books, training by distributing pocket books, guiding training on prehistoric cave sites. The results of the activity have a positive impact on the community, especially the training participants, namely they gain knowledge about various things related to karst, prehistoric caves and the Rammang-Ramamng environment that visitors usually ask about.
Abstrak. Artikel ini berujuan untuk memberikan gambaran mengenai kegiatan pelatihan pemanduan wisata arkeologi di Kawasan Karst Rammang-Rammang. Kampung Rammang-Rammang Salenrang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan popular dengan wisata alam dan memberikan pengalaman baru bagi pengunjung dengan atraksi perahu menyusuri sungai, namun tidak banyak yang tahu bahwa kawasan ini memiliki potensi besar untuk pengembangan cultural tourism. Kebutuhan masyarakat di Rammang-Rammang adalah dalam pembekalan pengetahuan dan keterampilan dalam pemanduan wisata arkeologi di Rammang-Rammang. Program kegiatan yang dijalankan untum membantu masyarkat yakni pelatihan pemanduan dengan tahapan kegaiatn mulai dari sosialisasi, penyusunan buku saku, pelatihan dengan membagikan buku saku, pelatihan pemanduan di situs gua prasejarah. Hasil kegiatan memberikan dampak positif kepada masyarakat khususnya peserta pelatihan yaitu mereka mendapatkan pengetahuan tentang berbagai hal terkait karst, gua prasejarah dan lingkungan Rammang-Ramamng yang biasanya ditanyakan oleh pengunjung.
References
Anonim. (2019). Laporan Studi Teknis Pengembangan Kawasan Lopi-Lopi Maros. BPCB Sulsel (tidak diterbitkan).
_________. (2007). Laporan Pemintakatan (Zoning) Gua-Gua Prasejarah Kawasan Karst Bantimurung Kabupaten Maros, Makassar, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar (tidak diterbitkan).
Drinic, A. (2017). A Review of Cultural Tourism Development Planning. Tourisma. Vol.1 No.1 Hal. 3-13.
Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nur, M. (2018). Peningkatan Pengetahuan Juru Pelihara Situs Gua Prasejarah Bellae melalui Pendampingan. Laporan Akhir. LPPM Unhas (tidak diterbitkan).
Prasodjo, T. (2017). Pengembangan Pariwisata Budaya dalam Perspektif Pelayanan Publik. Jurnal Office.Vol.3 No.1. Hal. 7-12.
Sucipto & Rukmana, S.N. (2019). Identifikasi Pemetaan Potensi Kawasan Wisata Kampung Parikan Kota Surabaya. Jurnal Planologi. Vol.16 No 2 Oktober 2019. Hal. 147-157.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Iwan Sumantri, Yusriana, Supriadi, Yadi Mulyadi, Nur Ihsan, Akin Duli, Rosmawati, Erni Erawati, Khadijah Thahir Muda, Anwar Thosibo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.