ANOBAVE (ANEKA OLAHAN BUAH MANGROVE) SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN HUTAN MANGROVE KELURAHAN BONTORANNU

Authors

  • Destiquama
  • Muhammad Wahyu
  • Wardiman
  • Amal
  • Nurwahidah
  • Nurul Maulidya Al-Izani

Keywords:

mangrove, anobave, society

Abstract

Abstract. Bontorannu district is one of the area that has a forest mangrove which increasingly eroded due to land conversion and the use of mangrove tree as a firewood. It might happen because the lack of the society knowledge to carry out and use them with sustainable development-based. This program aims to promote about how to preserve mangrove forest, and training and mentoring to make anobave product as an effort to maintain mangrove forest. The utilization of mangrove fruits won’t damage the existance of mangrove forest. However, the society knows the practical function and it is also economic. Thus,the society will be aware to keep mangrove forest. The method that is used in this program is learning system by doing so that the program runs effectively. Some of media used in this program such as booklet, brocures, video clip about the importance of preservation of mangrove forest, and tutorial vidoe of making mangrove preparations. The result of this program is the existence of PKK team which know how to preserve the mangrove forest and know the potential of mangrove, and more productive in making some ekonomical product from mangrove.

 

 

Abstrak. Kelurahan Bontorannu merupakan salah satu wilayah yang mempunyai hutan mangrove yang keberadaanya semakin tergerus oleh banyaknya alih fungsi lahan dan pemanfaatan kayu mangrove sebagai kayu bakar. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove berbasis sustainable development. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan penyuluhan mengenai tata kelola pelestarian hutan mangrove, serta pelatihan dan pendampingan pembuatan produk aneka olahan buah mangrove sebagai upaya pelestarian hutan mangrove. Pemanfaatan buah mangrove tidak akan merusak keberadaan hutan mangrove, tetapi masyarakat mengetahui fungsi praktis yang bernilai ekonomis sehingga masyarakat akan terobsesi untuk melestarikan hutan mangrove. Sasaran dalam kegiatan ini adalah kelompok PKK Kelurahan Bontorannu. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini menggunakan systemlearning by doing sehingga pelaksanaan program berjalan dengan efektif. Beberapa media yang digunakan diantaranya modul booklet, selebaran/brosur, video pentingnya pelestarian hutan mangrove, serta video tutorial aneka olahan buah mangrove. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu terciptanya kelompok PKK yang paham tentang cara pelestarian hutan mangrove dan faham dalam mengembangkan potensi buah mangrove yang tersedia, serta terciptanya kelompok PKK yang produktif dalam mengolah buah mangrove menjadi produk yang bernilai ekonomis.

References

Litbang Pertanian. (2008). Ekosistem Hutan Mangrove. di akses pada http://www.litbang.pertanian.go.id/buku/membalik-kecenderungan-degrad/BAB-III-4.pdf. pada tanggal 23 November 2018.

Priyono, A., Ilminingtyas, D., Mohson, Yuliani, L.S. dan Hakim, T.L. (2010). Beragam Produk Olahan Berbahan Dasar Mangrove. KeSEMaT. Semarang.

Rifa’i, M.A., Candra, Muzdalifah, & Kudsiah, H. (2020). Pemberdayaan Istri Kelompok Pembudidaya Ikan Patin dengan Pengembangan Produk Fillet. Jurnal Panrita Abdi, 4(3), 369-379.

Wahyuni, D. 2015. Diversifikasi produk olahan buah mangrove sebagai sumber pangan alternatif masyarakat pesisir Toroseaje, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, Surakarta: April 2015. Hal. 347-351.

Downloads

Published

2021-03-11