INTERAKSI SOSIAL PEKERJA ANAK TERHADAP PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF

Authors

  • Musyarrafah Hamdani
  • Arsyad Rahman

DOI:

https://doi.org/10.30597/mkmi.v10i4.504

Keywords:

Interaksi, pekerja anak, zat adiktif

Abstract

Pekerja anak berisiko untuk menghadapi lingkungan kerja yang dapat memengaruhi perilaku mereka dalam interaksi sosial.Salah satunya adalah penggunaan zat adiktif. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran interaksi sosial pekerja anak terhadap penggunaan zat adiktif di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Jenis penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Informan penelitian adalah pekerja anak dan dewasa. Penentuan informan menggunakan metode purposive sampling diperoleh informan sebelas orang. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik. Analisis data menggunakan content analysis yang disajikan secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan semua informan menggunakan zat adiktif dengan jenis dan jumlah yang berbeda,yakni rokok, alkohol, zat inhalan (lem Fox), dan Somadril. Ada kerjasama yang dilakukan informan dalam penggunaan zat adiktif, yakni mengajak dan mengajari. Namun, perbedaan jenis dan jumlah yang digunakan mengharuskan informan untuk menyesuaikan diri dengan cara menghindari teman. Selain itu, informan juga melakukan usaha agar diakui dalam penggunaan zat adiktif yang kadang menimbulkan respon negatif dan konflik sesama pekerja anak. Kesimpulan penelitian adalah pekerja anak melakukan interaksi sosial yang beragam terkait penggunaan zat adiktif.

References

International Labour Organization. Lembar Fakta tentang Penyandang Disabilitas dan Pekerja Anak. Jakarta: International Labour Organization; 2011; [diakses 3 Januari 2014]. Available at: http://www.ilo.org.

United Nations International Children’s Emergency Indonesia. Ringkasan Kajian Perlindungan Anak. 2012; [diakses 3 Januari 2014]. Available at: http://www.unicef.org.

Daniel. 700 Pekerja Anak di Kota Makassar [Online Article]. 2010; [diakses 31 Desember 2013]. Available at: http://www.antarasulawesiselatan.com/berita/17176/profilantara.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Tentang Ketenagakerjaan. Jakarta: Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Nandi. Pekerja Anak dan Permasalahannya. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi 2006. 6(2).

Triwardhani, I, Wulan, T. Pengelolaan Komunikasi Pekerja Anak di Industri Kecil Boneka Kain Kopo Bandung. Mimbar. 2012;28(2): 211-218.

Ajisuksmo, C. Gambaran Pendidikan Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus. Makara, Sosial Humaniora [Online Journal]. 2009; 13(2): 91-99 [diakses 3 Januari 2014]. Avalaible at: http://www.journal.ui.ac.id/ humanities/article/view/237.

Muliarta. Perokok Anak di Bawah 10 tahun di Indonesia Capai 239.000 orang [OnlineArticle]. 2012 [diakses 13 Februari 2014]. Avalaible at: http://www.voaindonesia.com/content/perokok-anak-di-bawah-10-tahundi-indonesia-cap ai-239000-orang/727311.html.

Tamrin, M, Sudirman, S, Riskiyani. Studi Perilaku “Ngelem” pada Remaja di Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013.

Kasim, Muhammad Fauzan. Tinjauan Kriminologis terhadap Penyalahgunaan ‘Lem Aibon’ oleh Anak Jalanan [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013 [akses 26 April 2014]. Available at: http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/ 4966.

Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.pp. 133-149.

Soekanto, S. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2010. pp.53-97.

Notoatmodjo, S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. pp.83-89.

Novelita, Maria: Gambaran Konflik pada Individu yang Menikah Semarga Suku Batak Toba [Skripsi]. Sumatera: Universitas Sumatera Utara; 2012.

Downloads

Published

2016-06-22

Issue

Section

Articles