SOSIALISASI REGULASI SISTEM NAVIGASI DAN MONITORING PERMESINAN KAPAL PENGRAJIN KAPAL KAYU PINISI DI TANABERU KABUPATEN BULUKUMBA

Authors

  • Rahimuddin Universitas Hasanuddin http://orcid.org/0000-0002-5572-5290
  • Lukmanul Hakim Arma Universitas Hasanuddin
  • Erwin Eka Putra Universitas Hasanuddin
  • Awalia Sulastri Mahasiswa Program Studi Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hasanuddin
  • Malika Amil Madani Mahasiswa Program Studi Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hasanuddin
  • Muhammad Assiddiq Mahasiswa Program Studi Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hasanuddin
  • Wulan Purnamasari Mahasiswa Program Studi Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hasanuddin
  • Masyhuri Damis Mahasiswa Program Studi Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.20956/pa.v7i3.18716

Keywords:

Navigation system, monitoring, pinisi

Abstract

Pinisi wooden ships were originally used to transport goods between islands. With the development of sea tourism, the design of the Pinisi has gradually changed into a modern tourist ship. The ships are built at the shipyard in Bulukumba. Some shipowners have upgraded the navigational equipment and installed the digitally controlled machinery at shipyards in Java. The use of these devices is regulated by the Ministry of Transport, which the owners and the craftsmen have to understand. Efforts to increase the knowledge of craftsmen and ship owners about digital-based navigation and monitoring equipment are being carried out through outreach activities with materials, including government regulations and electronic digital devices. Props were made to help explain the material. At the end of the activity, evaluation was carried out by comparing the answers to the questions asked at the beginning and the end of the training. The evaluation results showed that most of the participants understood the applicable regulations and the digital technology taught. Achievement of the activity: 68% of participants understood the material presented.  --- Kapal kayu Pinisi pada awalnya digunakan untuk mengangkut barang antar pulau. Dengan berkembangnya wisata laut, desain Pinisi berangsur-angsur berubah menjadi kapal wisata modern. Kapal-kapal ini dibangun di Bulukumba. Beberapa pemilik kapal telah meng-upgrade peralatan navigasi dan memasang mesin yang dikontrol secara digital di galangan kapal di Jawa. Penggunaan perangkat ini diatur oleh kementerian Perhubungan yang harus dipahami oleh pemilik dan nahkoda kapal. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan para perajin dan pemilik kapal tentang peralatan navigasi dan pemantauan berbasis digital dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dengan materi yang mencakup peraturan pemerintah dan perangkat digital elektronik. Alat peraga dibuat untuk membantu menjelaskan materi tersebut. Pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi dengan membandingkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan di awal dan di akhir kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memahami peraturan yang berlaku dan teknologi digital.

References

Fadillah, A., Bondan, K., & Manulang, S. (2020). Desain Kapal Wisata Jenis Pinisi di Perairan Indonesia Timur. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 07(01), 49-58. doi:Prefix 10.54324 by Crossref

Hasniar, H. (2019). The Symbolic meaning of Pinisi Boat Building Ceremony in Ara Village District of Bontobahari Bulukumba Regency: A Semiotic Analysis. Proceedings of the Third International Seminar on Recent Language, Literature, and Local Culture Studies, (pp. 1-8). Surakarta, Central Java, Indonesia.

Hastuti, D. R., Mardia, Nuryanti, D. M., Ali, M. S., Demmalino, E. B., & Rahmadanih. (2018). Pendekatan perspektif weber terhadap tindakan rasionalisme pembuatan perahu pinisi. 147-155.

Khaqiqi, A. S., & Dwianto, A. H. (2020). Desain Kapal Tradisional Pinisi untuk Jaringan Tujuan Wisata Berkelanjutan: Studi Kasus Gugus Kepulauan Selayar. Jurnal Penelitian Transportasi Laut, 47-56.

Kudsiah, H., Rahim, S. W., Rifa'i, M. A., & Arwan. (2018). Demplot Pengembangan Budidaya Kepiting Cangkang Lunak di Desa Salemba, Kecamatan Ujung Loi, kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Panrita Abdi, 2(2), 151-164.

Kudsiah, H., Tresnati, J., & Ali, S. A. (2018). IbM Kelompok Usaha Bandeng Segar Tanpa Duri di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Panrita Abdi Jurnal, 2(1), 55-63.

Laut, Departemen Perhubungan. (2019). Peraturan Menteri No.7 Tentang Penggunaan Alat Identifikasi Otomatis. Kementerian Perhubungan.

Laut, Departemen Perhubungan. (2019). PM No. 61 Penetapan Alur pelayaran, sistem rute, tata cara berlalu lintas, dan daerah labuh kapal sesuai kepentingannya di alur pelayaran masuk pelabuhan. Jakarta: Kementerian Perhubungan Laut.

Papcun, P., Kajáti, E., & Koziorek, J. Ĝ. (2017). Human Machine Interface in Concept. World Symposium on Digital Intelligence for Systems and Machines (DISA) (pp. 289-296). IEEE.

Rahimuddin. (2018). Pelatihan Dasar Mikrokontroller Arduino, Teori dan Praktek. Makassar.

Roberts, M. M. (2009). A Complete Beginners Guide to Arduino. NA: Mc Roberts.

Downloads

Published

2023-09-28

How to Cite

Rahimuddin, Arma, L. H., Erwin Eka Putra, Sulastri, A., Madani, M. A. ., Assiddiq, M. ., … Damis, M. (2023). SOSIALISASI REGULASI SISTEM NAVIGASI DAN MONITORING PERMESINAN KAPAL PENGRAJIN KAPAL KAYU PINISI DI TANABERU KABUPATEN BULUKUMBA . Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 7(3), 538–545. https://doi.org/10.20956/pa.v7i3.18716

Similar Articles

<< < 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.