PEMBERDAYAAN PIMPINAN CABANG NASYIATUL ‘AISYIYAH NGAMPILAN DAN KOMITE INDEPENDEN SADAR PEMILU DALAM MELAWAN HOAX DAN NEGATIVE CAMPAIGN PADA PEMILU TAHUN 2019
Keywords:
Election, young women, hoax, negative campaignAbstract
Abstract. Elections are a leadership succession agenda to determine the future life of the society, but sometimes elections are affected by the hoaxes and negative campaigns that have a profound influence on people's voices. To assume this community service in the hope that both partners have a good understanding of hoaxes and negative campaigns in the election, and both partners have the attitude and success of accepting negative campaigns for the public. The method of community service is carried out by visiting institutional studies to the KPU and Bawaslu, focus group discussions, talk shows, and declarations of anti-hoax and negative campaigns. The results of the activity show that the community service has been successful, this can prove by increasing the ability of PCNA and KISP about KPU and Bawaslu, increasing electoral understanding and the dangers of hoax and negative campaigns. The main success was the two partners who were able to fight deception and negative campaigns openly by campaigning for smart and integrity elections through various talk shows, discussions, and others. Also, success was marked by voters' attitudes that were anti-deception and negative campaigns that were clear and decisive and conducted oversight of them.
Abstrak. Pemilu adalah agenda suksesi kepemimpinan untuk menentukan masa depan kehidupan negara dan bangsa kedepan, namun kadang pemilu terciderai dengan banyaknya hoax, negative campaign yang memberikan pengaruh besar terhadap suara masyarakat. Untuk itulah pengabdian ini dilakukan dengan harapan kedua mitra memiliki pemahaman yang baik mengenai dampak hoax dan negative campaign dalam pemilu, serta kedua mitra memiliki sikap dan keberanian menyampaikan bahaya hoax dan negative campaign kepada masyarakat umum. Metode pengabdian dilakukan dengan kunjungan Studi kelembagaan ke KPU dan Bawaslu, focus group discussion, talkshow, dan deklarasi sikap anti hoax dan negative campaign. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengabdian berhasil dengan baik, hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan kemampuan PCNA dan KISP dalam memahami kelembagaan penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu), peningkatan pemahaman persoalan kepemiluan dan bahaya hoax dan negative campaign. Keberhasilan yang utama adalah kedua mitra mampu melawan hoax dan negative campaign secara terbuka dengan mengkampanyekan pemilu yang cerdas dan berintegritas melalui berbagai talkshow, diskusi, dan lainnya. Selain itu, keberhasilan juga ditandai dengan sikap pemilih yang anti hoax dan negative campaign yang jelas dan tegas, serta melakukan pengawasan terhadap nya.
References
Bevaola Kusumasari dan Hempri Suyatna, dalam “Peningkatan Kapabilitas Pemasaran Pascabencana Bagi Perempuan Hunian Tetap Pager Jurang, Sleman, Yogyakarta”, Jurnal Indonesian Journal of Community Engagement Vol. 01. No. 01, September 2015
Kesi Widjajanti, Model Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 12, Nomor 1, Juni 2011
Loina Lalolo Krina Perangin-angin dan Munawaroh Zainal, Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Bingkai Jejaring Sosial di Media Sosial, Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 4, Januari 2018
Leo Agustino dan Mohammad Agus Yusoff, Pemilihan Umum dan Perilaku Pemilih: Analisis Pemilihan Presiden 2009 di Indonesia, Jurnal Poelitik Volume 5/No.1/2009
Nasrullah dan Tanto Lailam, Dinamika dan Problematika Politik Hukum Lembaga Penyelesai Sengketa Hasil Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia, Jurnal Media Hukum, Volume 24. No.1 Juni 2017
Sodikin, Amir and Wisnu Nugroho (2013).“Demokrasi Era Digital: Mengejar Generasi Pedas, Lekas, dan Bergegas”, in Kompas Daily, edition Friday, October 25th, 2013
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.