PEMANFAATAN AMPAS KEDELAI MENJADI KERUPUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MASYARAKAT DESA WAKAH KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI
DOI:
https://doi.org/10.20956/pa.v4i3.7609Keywords:
Pulp, soybean, crackers, WakahAbstract
Utilization of Soybean Dregs Into Crackers To Improve the Skills of the Wakah Village Community of Ngrambe Subdistrict, Ngawi Regency
Abstract. Wakah Village is one of the tofu industry villages in Ngrambe, Ngawi Regency. Tofu waste in Setono Village has not been used optimally. Solid tofu waste has nutritional content that can still be used as a potential culinary product. The product developed is soybean crackers. This community empowerment program was carried out in July 2019 with 30 participants. The method used is the delivery of material, making raw crackers, frying crackers, and packaging the product. In general, the training went well. The level of understanding of the material and skills of participants was 90%. The result show that tofu industry waste can be used as soybean crackers. An increase in the knowledge and skills of the Wakah Village community in processing tofu industrial waste into soybean crackers.Keywords: Pulp, soybean, crackers, Wakah.
Abstrak. Desa Wakah merupakan salah satu desa industri tahu di Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi. Limbah tahu di Desa Setono belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah tahu padat mempunyai kandungan gizi yang masih dapat digunakan sebagai produk kuliner yang potensial. Produk yang kembangkan adalah kerupuk ampas kedelai. Program pemberdayaan masyarakat ini dilakukan pada bulan Juli 2019 dengan peserta sejumlah 30 orang. Metode yang dilakukan adalah penyampaian materi, pembuatan kerupuk mentah, menggoreng kerupuk, dan mengemas produk. Secara umum pelatihan berjalan lancar. Tingkatpemahaman materi dan keterampilan peserta sejumlah 90%. Hasil dari program ini adalah limbah industri tahu dapat dimanfaatkan menjadi kerupuk ampas kedelai. Adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Wakah dalam mengolah limbah industri tahu menjadi kerupuk ampas kedelai. Kata Kunci: Ampas, kedelai, kerupuk, Wakah.References
Auliana, R., Hamidah, S., Rahmawati, F., & Nugraheni, M. (2013). Pengembangan olahan tahu dan limbahnya berbasis teknologi pengawetan menuju diversifikasi produksi pasca erupsi. INOTEKS, 17(2).
Isyanti, M., & Lestari, N. (2014). Perbaikan Mutu Gizi Produk Olahan Pangan Tradisonal Opak Ketan dengan Penambahan Tepung Ampas Tahu (Okara). Warta Industri Hasil Pertanian, 31(02), 62-69.
Kaswinarni, F. (2008). Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri Tahu. Majalah Lontar, 22(2).
Pangaribowo, D. A., Effendi, R., Kristiningrum, N., & Purnamasary, I. (2017). Pemanfaatan Ampas Tahu sebagai Diversifikasi Produk Pangan dari Pengusaha Tahu di Kecamatan Kaliwates Jember.
Rahayu, L. H., Sudrajat, R. W., & Rinihapsari, E. (2016). Teknologi Pembuatan Tepung Ampas Tahu Untuk Produksi Aneka Makanan Bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Gunungpati, Semarang. E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 7(1), 68-76.
Rakhmawati, D., & Tripustikasari, E. (2018). Peningkatan Nilai Tambah Produksi Tahu Bagi Kelompok Produsen Tahu Di Sokaraja Tengah Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 19-25.
Raliby, O., & Rusdjijati, R. (2010). Perancangan Alat Pengering Kerupuk Dengan Memanfaatkan Gas Buang Dari Proses Produksi Pada Industri Pembuatan Kerupuk. Prosiding SNST Fakultas Teknik, 1(1).
Rhohman, F. & Budiretnani, D.A. (2018). Optimalisasi Proses Produksi Tahu Untuk Peningkatan Kesejahteraan Produsen Tahu. Jurnal Panrita Abdi, 2(2), 113-118.
Sujianto, A. E. (2019). Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pelatihan Produksi Tahu Dan Kerupuk Okara Bagi Ibu Rumah Tangga Desa Bendiljati Kulon Kabupaten Tulungagung. J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat), 6(1).
Wirawan, W., Suliana, G., & Iskandar, T. (2017). Pemanfaatan Ampas Tahu Untuk Olahan Pangan Dari Limbah Pengolahan Industri Tahu Di Kelurahan Tunggulwulung Kota Malang. JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia), 2(1), 64-70.
Yustina, I & Abadi F. R. (2012). Potensi Tepung dari AmpasIndustri Pengolahan Kedelai sebagai Bahan Pangan. SeminarNasional Kedaulatan Pangan dan Energi.Fakultas PertanianUniversitas Trunojoyo Madura, Madura