FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PEKERJA LAS

Husaini Husaini (1), Ratna Setyaningrum (2), Maman Saputra (3)
(1) ,
(2) ,
(3)

Abstract

Pengelasan merupakan tempat kerja yang berisiko tinggi menimbulkan gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada pekerja las di Jalan A.Yani, Kota Banjarbaru. Desain penelitian adalah observasional analitik menggunakan metode cross sectional. Jumlah sampel berdasarkan quota sampling sebanyak 30 orang. Hasil menunjukkan tidak ada hubungan antara usia (p=0,513), masa kerja (p=0,729), lama kerja (p=0,337) terhadap PAK. Namun, ada
hubungan pengetahuan (p=0,046) dan penggunaan APD (p=0,000) terhadap PAK. Secara simultan usia, masa kerja, lama kerja, tingkat pengetahuan, dan penggunaan APD tidak berhubungan dengan kejadian PAK pada pekerja las. Secara parsial tingkat pengetahuan dan penggunaan APD hubungan parsial yang signifikan terhadap penyakit akibat kerja pada pekerja las. Tukang las yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang berisiko 5,442 kali lebih besar dibanding yang memiliki tingkat pengetahuan baik. Tukang las yang tidak menggunakan minimal empat APD utama berisiko 1,000 kali lebih besar dibanding yang menggunakan minimal empat APD utama. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, masa kerja, dan lama kerja dengan penyakit akibat kerja. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan penggunaan APD terhadap penyakit akibat kerja.

Full text article

Generated from XML file

References

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kesehatan Kerja.2011-2014. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI. 2015.

Riyadina W, Suharyanto FX, and Tana L.Keluhan Nyeri Muskuloskeletal pada Pekerja Industri di Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta. Majalah Kedokteran Indonesia.2008;58(1).

Wichaksana A. Penyakit Akibat Kerja di Rumah Sakit dan Pencegahannya. Cermin Dunia Kedokteran. 2012; 134.

Azir A. Pengaruh Pemakaian Alat Pelindung Mata terhadap Ketajaman Penglihatan Pegawai Bengkel Las di Wilayah Terminal Bus

Wisata Ngabean Kota Yogyakarta. Jurnal Respati. 2014; 9(3): 222-233.

Zulfina M. Hubungan Kelelahan Kerja dengan Kejadian Kecelakaan Kerja pada Pekerja Las di Sepanjang Jalan A. Yani Kota Banjarbaru. Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat Indonesia.2015; 3(1): 56-64.

Bhumika TV, Thakur M, Jaswal R, Pundird P,Rajware E. Occupational Injuries and Personal Protective Equpiments Adopted by Welding Workers: A Cross Sectional Study in South India. Journal of GJMEDPH. 2014; 3(5).

Reddy R, et al. Workplace Injuries in Fiji: a Population-Based Study (TRIP 7). Jurnal of Occup Med. 2013; 63: 284–286.

International Labour Office. Buku Pedoman Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo; 1989.

Umami, et al. Hubungan Antara Karakteristik Responden dan Sikap Kerja Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back

Pain) pada Pekerja Batik Tulis. e-Journal Pustaka Kesehatan. 2014; 2(1).

Suma’mur. Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Sagung Seto; 2009.

Hutama AP. Hubungan antara Masa Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Unit Spinning I Bagian Ring Frame PT. Pisma Putra Tekstil Pekalongan. Unnes Journal of Public Health. 2013; 2(3).

Moradinazar M, et al. Epidemiology of Work-Related Injuries Among Construction Workers of Ilam (Western Iran) During

–2009. Journal of Iran Red Crescent Med 2013;15: e8011.

Suma׳mur, PK. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: CV. Mas Agung; 1987.

Cecep D. S. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Yogyakarta: Gosyen Publishing; 2014.

Hedge A. Human Factors: Ergonomics, Anthropometrics and Biomechanics. Cornell University Ergonomics Web. 2003; 8(19).

Sarinah BK and Supri E. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Kerja dengan Penyakit Akibat Kerja pada Pekerja Batu Bata.Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015;1(2).

Yasari. Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Kejadian Dermatitis Akibat Kerja pada Pekerja Pengangkut Sampah di PT. USB Kota Jambi [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada;2008. 18. Husaini. Relationship Exposure CO, SO,NO, Fume and Vapor With Lung Function and Immunoglobulin Serum levels of Blacksmith. Disertation of Doctoral Program-Medicine and Health Sciences Graduate Program of the Faculty of Medicine, University of Gadjah Mada. Indonesia. 2014. 54-55.2.

Daniel. Prinsip Ergonomik Kurangi Gangguan Kesehatan Kerja. Jurnal Farmacia. 2006;5(6).

Kurniawidjaja LM. Program Perlindungan Kesehatan Respirasi di Tempat Kerja Manajemen Risiko Penyakit Paru Akibat Kerja. Jurnal Respirasi Indonesia. 2010; 30(4).

NotoatmodjoS.Pendidikan dan perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta;2012.

Ahmad R. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Karyawan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada PT. Harta Samudra Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon Tahun 2012.Jurnal Pelangi Ilmu. 2012;5(2).2

Authors

Husaini Husaini
husainifawaz@yahoo.com (Primary Contact)
Ratna Setyaningrum
Maman Saputra
Husaini, H., Setyaningrum, R., & Saputra, M. (2017). FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PEKERJA LAS. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 13(1), 73–79. https://doi.org/10.30597/mkmi.v13i1.1583

Article Details

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.