POLA MAKAN DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE 2

Authors

  • Andi Mardhiyah Idris
  • Nurhaedar Jafar
  • Rahayu Indriasari

DOI:

https://doi.org/10.30597/mkmi.v10i4.502

Keywords:

Pola makan, diabetes, gula darah

Abstract

Pola makan yang salah dapat menyebabkan kenaikan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola makan dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas Kota Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan studi cross-sectional, dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di wilayah kerja Puskesmas Batua Raya dan Bara-barayya. Populasi penelitian, yaitu rata-rata jumlah pasien yang berkunjung perbulan di Puskesmas Batua Raya dan Bara-barayya, yaitu 67 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 46 orang. Instrumen penelitian adalah kuesioner identitas diri, food recall 24 jam, food picture, alat pemeriksaan gula darah, nutrisurvey, dan SPSS. Hasil yang diperoleh, pada asupan energi, karbohidrat, dan lemak bermakna dengan nilai p<0,05, yaitu secara berturut-turut 0,012, 0,001, 0,028. Variabel asupan protein nilai p>0,05 yaitu 0,162. Variabel Jenis, gula dan hasil olahannya (p>0,05) yaitu 0,133. Sedangkan variabel sayur dan buah bermakna dengan nilai p 0,000. Variabel jadwal makan nilai p=0,460. Beban glikemik sendiri memiliki hubungan dengan kadar gula darah dibuktikan nilai p<0,05 yaitu, 0,004. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan pola makan dengan kadar gula darah pasien DM tipe 2 wilayah kerja puskesmas Kota Makassar Tahun 2014.

References

WHO. Prevalention of Diabetes Mellitus. Report of Joint WHO/FAO Expert Consultation; 2007 [diakses 5November 2013]; Available at: http://www.who.int/diabetes/en.

Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Laporan Provinsi Sulawesi Selatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2007.

Dinas Kesehatan Kota Makassar. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Makassar Tahun 2012; 2013.

Arora SK, Mc Farlane SI. The Case For Low Carbohydratediets in Diabetes Management. Nutr & Metab.2005;16(2):187-194.

Edgren,A.R. Diabetes Mellitus, Health Sites, Inc.653 West 23rd Street; Panama City. 2004;3(2) 41-53.

Lingga L. Bebas Diabetes Tipe-2 Tanpa Obat Jakarta: AgroMedia Pustaka; 2012.

Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009.

Sutanto T. Diabetes Deteksi, Pencegahan, Pengobatan. Yogyakarta: Buku Pintar; 2013.

Juleka. Hubungan Pola Makan dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah Pengidap Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Di RSU Gunung Jati Cirebon [Thesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2005.

Waspadji, al e. Indeks Glikemik Berbagai Makanan Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia;2003.

Jazilah. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Praktik(PSP)Penderita Diabetes Melitus Mengenai Pengelolaan Diabetes Melitus dengan Kendali Kadar Glukosa Darah [Tesis]; Yogyakarta: Program Studi IlmuKesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada; 2002.

Soegondo, S. Pradona, S. Gatut, S. Suharko, S. The Status of Diabetes Control in Indonesia: A National Edit Of Patients With Type 2 Diabetes Mellitus in The Year 2001. 2003;53(6): 283-289.

Qurratuaeni. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Terkendalinya Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati Jakarta; 2009.

Gropper SS, Smith JL, Groff JL. Advance Nutrition and Human Metabolism. 4th ed. Australia: ThomsonWadsworth. 2005; 72-83,108-19.

Willet WC, Manson J, Liu S. Glycemic Index, Glycemicload and Risk of Type 2 Diabetes. Am S Clin Nutr. 2005; 76(1):274S-80S.

Downloads

Published

2016-06-22

Issue

Section

Articles