ANALISIS RISIKO KESEHATAN PAJANAN PM-10 PADA PEKERJA INDUSTRI READYMIX PT. X PLANT KEBON NANAS JAKARTA TIMUR

Isnatami Nurul Azni (1), Bambang Wispriyono (2), Meliana Sari (3)
(1) ,
(2) ,
(3)

Abstract

Pajanan agen risiko kesehatan dari lingkungan kerja berdampak pada timbulnya risiko penyakit akibat kerja sehingga pekerja menjadi tidak produktif. Oleh karena itu, untuk mengestimasi risiko kesehatan dari pajanan agen risiko berupa PM10 dari lingkungan kerja, sebuah penelitian analisis risiko telah dilakukan pada 70 orang pekerja industri readymix PT. X Plant Kebon Nanas. Risiko kesehatan akibat pajanan PM10 dihitung dengan membandingkan asupan PM10 dengan dosis referensi. Konsentrasi PM10 diukur pada 6 titik dengan konsentrasi rata-rata yaitu 0,289 mg/m3. Perhitungan risiko yang diterima saat ini (realtime) terdapat 21,4% pekerja yang berada dalam kategori berisiko. Hasil estimasi risiko yang diterima seumur hidup (lifetime) hanya 2 orang pekerja yang dalam kategori tidak berisiko. Manajemen risiko yang dapat dilakukan adalah dengan menurunkan konsentrasi menjadi 0,08 mg/m3. Dengan konsentrasi tersebut pekerja diestimasikan aman bekerja selama 11 jam per hari dan 362 hari per tahun.

Full text article

Generated from XML file

References

Peters, A et al.Associations Beetwen Mortality and Air Pollution in Central Europe. Environmental Health Perspective.2000;108(4):283-287.

Medina-Ramon, et al.The Effect of Ozone and PM10 on Hospital Admissions for Pneumonia and Chronic Obstructive Pulmonary Disease: a National Multicity Study. American Journal of Epidemiology. 2006;163(6):579—588

ZelekeZKet al. 2010. Cement Dust Exposure and Acute Lung Function: A Cross-shift study. BMC Pulm Medicine. 2010;10:19. doi: 10.1186/1471-2466-10-19.

Rahman, Abdur et al. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pertambangan Kapur di Sukabumi, Cirebon, Tegal, Jepara, dan Tulung Agung. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2008;7(1):665-677

Suryaman, Ujang Saleh dan Abdur Rahman. Safe Area For Residential Population to Reside Near Limestone Mining: a risk management approach. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2011;10(4):256-266

Novirsa, Randy dan Achmadi, Umar Fahmi. Analisis Risiko Pajanan PM 2,5 di Udara Ambien Siang Hari terhadap Masyarakat di Kawasan Industri Semen. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012;7(4):173-179

Kurniawidjaja, L, Meily.Program Perlindungan Kesehatan Respirasi di Tempat Kerja Manajemen Risiko Penyakit Paru Akibat Kerja. J Respir Indo. 2010;30(4):217-229.

Nukman, et al. Analisis dan Manajemen Risiko Kesehatan Pencemaran Udara: Studi Kasus di Sembilan Kota Besar Padat Transportasi. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2005;4(2):270-289

Mwaliselage et al. Respiratory Symtomps and Chronic Obstructive Pulmonary Disease among Cement Workers. Scand J Work Environ Health. 2005;31(4):316-323.

Nordby et al. Exposure to Thoracic Dust, Airway Symptoms and Lung Function in Cement Dust Production Workers. European

Respirology Journal. 2011;38(6):1278-1286.

CNN Indonesia. 2014. Produksi Beton Tahun Depan Naik 42 Persen.2014. http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20141007174540-99-5661/produksi-beton-tahun-depan-naik-42-persen/

Louvar, Joseph F. Health and Environemntal Risk Analysis: Fundamental with Application. Prentice Hall Inc: USA. 1998.

US. EPA. 2011. Exposure Factors Handbook: 2011 Edition. www.epa.gov/ncea/efh

Kementrian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Peraturan Menteri Nomor Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011, Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja

US. EPA. 2012. National Ambient Air Quality Standards (NAAQS). http://www.epa.gov/ttn/ naaqs/criteria.html

Fierro, Marian. 2000. Particulate Matter. Diakses di http://www.airinfonow.org/pdf/Particulate_Matter.pdf

Keputusan Menakertrans N0. 102/MEN/VI/2004, tentang waktu kerja lembur dan upah kerja lembur.

Authors

Isnatami Nurul Azni
isnatami05@gmail.com (Primary Contact)
Bambang Wispriyono
Meliana Sari
Azni, I. N., Wispriyono, B., & Sari, M. (2016). ANALISIS RISIKO KESEHATAN PAJANAN PM-10 PADA PEKERJA INDUSTRI READYMIX PT. X PLANT KEBON NANAS JAKARTA TIMUR. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(4), 203–209. https://doi.org/10.30597/mkmi.v11i4.522

Article Details

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.