PELATIHAN BUDIDAYA ANGGREK UNTUK PENINGKATAN JIWA WIRAUSAHA BAGI MASYARAKAT PECINTA ANGGREK KABUPATEN JEMBER
Keywords:
Orchid, commerzialization, collage intellectuals, tissue cultureAbstract
UPT Agrotechnopark as a partner of the PPUPIK program, has revenue-generating for developing ornamental plant commodities, especially orchids. Training orchid cultivation has been conducted to initiate society by learning about orchids for broadening development and orchid commercialization through empowering entrepreneurship-based programs, especially in Jember Regency. The orchid lovers’ community in Jember Regency has been chosen as a target in this community program. The orchid lovers’ communities have a high potential to develop orchid cultivation since they already have basic competency and experience for practicing orchid cultivation. These communities are easy to be motivated to play a role in orchid commercialization. Community service programs for orchid cultivation training need to be supported by people who already know about cultivation activities, especially orchid plants. This encourages the service team to choose the target community for orchid lovers in Jember Regency to develop products to increase the commercialization of orchid products so that the results are maximized. The targets that will be carried out are training about in vitro orchid cultivation, marketing strategies, crossing techniques, and orchid acclimatization. Community service activities in the form of orchid training can positively contribute to the community in increasing understanding of propagation techniques, orchid marketing strategies, and additional skills in orchid crossing techniques and acclimatization techniques. Training activities can be a provision for the community to play a role in increasing the commercialization of orchids, especially in Jember Regency. --- UPT Agrotechnopark sebagai mitra pelaksana Perguruan Tinggi Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) memiliki revenue generating berupa pengembangan komoditi tanaman hias yaitu anggrek. Salah satu kegiatan yang dilakukan yakni melalui pelatihan anggrek. Kegiatan pelatihan anggrek bertujuan untuk menginisiasi masyarakat untuk lebih mengenal anggrek sehingga dapat memperluas pengembangan dan komersialisasi anggrek melalui pemberdayaan masyarakat berbasis wirausaha terutama di Kabupaten Jember. Masyarakat pecinta anggrek di Kabupaten Jember dipilih sebagai target pada program pengabdian karena mempunyai potensi tinggi untuk pengembangan budidaya anggrek ditinjau dari segi minat dan wawasan pengetahuan tentang anggrek sehingga mudah untuk dibangun jiwa kewirausahaannya khususnya untuk komersialisasi anggrek. Program pengabdian untuk pelatihan budidaya anggrek sangat perlu didukung oleh masyarakat yang telah memiliki pengetahuan dasar kegiatan budidaya, khususnya tanaman anggrek. Hal ini mendorong tim pengabdi untuk memilih sasaran masyarakat pecinta anggrek di Kabupaten Jember dalam upaya pengembangan produk untuk meningkatkan komersialisasi produk anggrek agar hasilnya lebih maksimal. Target yang akan dilakukan adalah pelatihan budidaya anggrek secara in vitro, strategi pemasaran, teknik persilangan dan aklimatisasi anggrek. Kegiatan pengabdian dalam bentuk pelatihan anggrek dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam meningkatkan pemahaman terhadap teknik perbanyakan, strategi pemasaran anggrek, dan tambahan ketrampilan tentang teknik persilangan dan teknik aklimatisasi anggrek. Kegiatan pelatihan dapat menjadi bekal bagi masyarakat untuk ikut berperan dalam upaya peningkatan komersialisasi anggrek khususnya di Kabupaten Jember.
References
Adiputra, I.G.K. (2009) Aklimatisasi bibit anggrek pada awal pertumbuhannya di luar kultur jaringan. Universitas Hindu lndonesia. Denpasar
Bhoite, H.A. & Palshikar, G.S. (2014). Plant Tissue Culture : A Review. World Journal of Pharmaceutical Sciences, 2(6), 565–572.
Burhan, B. (2017). Pengaruh jenis pupuk dan konsentrasi benzyladenin (BA) terhadap pertumbuhan dan pembungaan anggrek Dendrobium hibrida. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 16(3).
Deswiniyanti, N.W., & Lestari, N.K.D. (2017). Persilangan interspesifik anggrek hitam (Coelogyne pandurata) dengan anggrek mutiara (Coelogyne asperata). Jurnal Metamorfosa, 1. 102-107.
Georgiev, V., Schumann, A., Pavlov, A., & Bley, T. (2014). Temporary immersion system in plant biotechnology. English Life Science, 14. 607-621.
Hartati, S., Budiyono, A., dan Cahyono, O. 2014. Peningkatan ragam genetik anggrek Dendrobium spp melalui hibridisasi untuk mendukung perkembangan anggrek di Indonesia. Cakra Tani – Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 29(2). 101-105.
Hartati, S., & Darsana, L. (2015). Karakterisasi anggrek alam secara morfologi dalam rangka pelestarian plasma nutfah. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 43(2), 133-139.
Herliana, O., Harjoso, T., & Rokhminarsi, E. (2019). Pemberdayaan mantan buruh migran Melalui Introduksi Budidaya Anggrek Dendrobium Sp dengan berbagai jenis media tanam dan aplikasi pupuk hayati mikoriza di Kabupaten Banyumas. Jurnal Panrita Abdi, 3(1), 9-17.
Indraloka, A.B. (2020). Karakterisasi tetua persilangan anggrek genus Dendrobium dan identifikasi planlet anggrek hasil persilangan secara molekuler sebagai pendugaan pewarisan sifat. Tesis. Universitas Jember.
Junaedhie, K. (2014). Membuat anggrek pasti berbunga. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Parawita Dewanti, Usmadi, Illia Seldon Magfiroh , Laily Ilman Widuri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.