TINJAUAN DEGRADASI LINGKUNGAN PESISIR DAN LAUT KOTA MAKASSAR TERHADAP KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR

Isi Artikel Utama

Yuliani Suleman
Chairul Paotonan
Taufiqur Rachman

Abstrak

Kota Makassar merupakan salah satu kota dari 30 kota pantai di Indonesia yang diperkirakan potensial terkena dampak
kenaikan muka air laut. Kawasan pesisir Makassar mengalami degradasi daya dukung lingkungan yang cukup
signifikan yang diakibatkan oleh adanya pemanfaatan ruang yang kurang terkendali dari kegiatan pembangunan serta
kondisi geomorfologi kawasan pesisir yang rawan terhadap resiko bencana. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui
faktor penyebab perubahan/degradasi lingkungan yang terjadi di Kota Makassar dengan acuan data dan informasi
yang berkaitan dengan pengimplementasian kebijakan pengelolaan kawasan pesisir. Metode penelitian yang
digunakan berupa memberikan gambaran tentang fenomena tertentu atau aspek kehidupan tertentu dari lokasi dan
masyarakat yang ditinjau. Pengumpulan data meliputi data atau dokumen yang telah ada. Penyebab terjadinya
degradasi ekosistem yang paling signifikan adalah kurangnya kemampuan masyarakat untuk dapat menyelesaikan
persoalan lingkungan, kurangnya kapasitas masyarakat untuk memberikan masukan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dan berkewajiban mengelola dan melindungi lingkungan, serta kegagalan kebijakan pemerintah untuk
menginplementasikan peraturan perundang undangan tentang pengelolahan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
yang tercantum dalam UU No 1 tahun 2014 yang merupakan hasil perubahan atas UU No 27 tahun 2007. Sebagian
besar dampak kerusakan dirasakan berpengaruh terhadap aktivitas manusia dan lingkungan, seperti rusaknya biota
laut, terancamnya pemukiman dan mata pencaharian nelayan, dan sebagainya. Pemerintah hendaknya dapat
bekerjasama dengan masyarakat untuk menyelamatkan pemasalahan degradasi lingkungan pesisir dan laut kota
makassar.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Suleman, Y. ., Paotonan, C., & Rachman, T. (2018). TINJAUAN DEGRADASI LINGKUNGAN PESISIR DAN LAUT KOTA MAKASSAR TERHADAP KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR. Riset Sains Dan Teknologi Kelautan, 1(1), 30–37. https://doi.org/10.62012/sensistek.v1i1.12306
Bagian
Kebencanaan Pantai dan Lingkungan Laut

Referensi

Koddeng, B., 2011, Zonasi Kawasan Pesisir Pantai Makassar Berbasis Mitigasi Bencana Makassar, http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2429/ARSITEKTUR%20-%20Baharuddin%20Kod deng.pdf?sequence=4

Rusdianto, E., 2015, Beginilah kondisi drainase dan pesisir makassar. Makassar, http://www.mongabay.co.id/2015/ 03/22/beginilah-kondisi-drainase-dan-pesisir-makassar.

Pinto, Z., 2015, Kajian Perilaku Masyarakat Pesisir yang Mengakibatkan Kerusakan Lingkungan (Studi Kasus Di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY), Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 3(3), 163-174.doi: 10.14710/jwl.3.3.163-174.

Haerany, G.H., 2011, Studi Pengembangan dan Penataan Kawasan Pantai Barombong Kota Makassar, Makassar Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil: Kementerian Kelautan Dan Perikanan, 2012, Pembelajaran

Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia (Dari Perencanaan Menuju Implementasi), Jakarta. Vatria, B., 2013. Berbagai Kegiatan Manusia Yang Dapat Menyebabkan Terjadinya Degradasi Ekosistem Pantai

Serta Dampak Yang Ditimbulkannya. Pontianak.

Maru, R., Nasaruddin, Ikhsan, M. dan Laka, B.M., 2015, Perubahan Penggunaan Lahan Kota Makassar Tahun 1990- 2010, Makassar . http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat

UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 5 > >>