KONSTRUKSI STORYTELLING PADA OBJEK WISATA DI KAWASAN SOLO RAYA

Authors

  • Anjang Priliantini Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Andre N. Rahmanto Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Monika Sri Yuliarti Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Albert Muhammad Isrun Naini Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Christina Tri Hendriyani Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Mahfud Anshori Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Keywords:

Tour guide, Songgon Pine Tourism, storytelling

Abstract

The impact of the Coronavirus has devastated many sectors of life, including tourism as the sector most affected. To restore the country’s economy, the tourism sector is slowly starting to be allowed to operate with strict supervision over the implementation of health protocols and CHSE (Clean, Health, Safety, Environment Sustainability). However, this does not necessarily restore the level of tourist visits. Therefore, efforts and tourism promotion strategies are needed to showcase the attractiveness of tourist destinations while ensuring the safety and security of tourists at tourist sites. One of the tourism promotion strategies is storytelling. Storytelling is an application of art in preparing narratives or stories about a tourist attraction. This paper aims to review the application of narrative preparation techniques for tourist attractions in Solo Raya which is carried out by tour guides. The activities carried out are training for tour guides who are members of the Himpunan Pramuwisata Indonesia Cabang Solo Raya. As a result, the tour guide has been able to compose storytelling by involving all elements, namely setting, character, conflict, plot, and theme. However, the tour guide cannot optimize the story's appeal due to too much to be conveyed in one object.  ---  Hantaman virus Corona telah meluluhlantahkan banyak sektor kehidupan, termasuk pariwisata sebagai sektor yang paling terdampak. Untuk memulihkan perekonomian negara, sektor pariwisata perlahan mulai diizinkan beroperasi dengan pengawasan ketat atas penerap-an protokol kesehatan dan CHSE (Clean, Health, Safety, Environment Sustainability). Namun hal tersebut tidak serta-merta mengembalikan tingkat kunjungan wisata. Karenanya, dibutuhkan upaya dan strategi promosi wisata untuk menampilkan daya tarik destinasi wisata sembari menjamin keamanan dan keselamatan wisatawan di lokasi wisata. Salah satu strategi promosi pariwisata adalah storytelling. Storytelling adalah sebuah penerapan seni dalam penyusunan narasi atau cerita tentang suatu objek wisata. Tulisan ini merupakan makalah yang bertujuan untuk mengulas penerapan teknik penyusunan narasi atas objek wisata di Solo Raya yang dilakukan oleh pramuwisata. Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan bagi pramuwisata yang tergabung pada Himpunan Pramuwisata Indonesia Cabang Solo Raya. Hasilnya, pramuwisata telah mampu menyusun storytelling dengan melibatkan seluruh elemen, yaitu setting, tokoh, konflik, alur, dan tema. Namun demikian, pramuwisata dinilai belum dapat mengoptimalkan daya tarik cerita akibat terlalu banyak yang ingin disampaikan dalam satu objek.

References

Anita, T.L., & Lestari, N.S. (2020). Konsep Brand Storytelling, Value Perceptions, dan Visit Intention pada Kawasan Tujuan Wisata di Jakarta: Survey pada Video Iklan Taman Mini Indonesia Indah di YouTube. Jurnal IPTA (Industri perjalanan Wisata), 8 (2), 281-291.

Bakti, I., Sumartias, S., Damayanti, T., & Nugraha, A.R. (2019). Pelatihan Storytelling dalam Membangun Ekonomi Kreatif Bidang Pariwisata di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 1 (1), 25-31.

Faqir, A.A. (2020). Virus Corona Ancam 180.000 Tenaga Kerja di Sektor Pariwisata. Retreived from https://www.merdeka.com/uang/virus-corona-ancam-180000-tenaga-kerja-di-sektor-pariwisata.html

Fikti, D.A. (2020). Story Telling Bikin Pengalaman Berwisata Jadi Luar Biasa. Retrieved from https://travel.okezone.com/read/2020/06/12/406/2228820/story-telling-bikin-pengalaman-berwisata-jadi-luar-biasa Diakses pada 01.10

Fog, K., Budtz, C., Munch, P., & Blanchette, S. (2010). Storytelling: Branding in Practice. Heidelberg: Springer-Verlag Berlin.

Gitner, S. (2016). Multimedia Storytelling for Digital Communicators in a Multiplatform World. New York: Routledge.

Ibo, A. (2019). Storynomic Tourism: Cara Menjual Wisata Daerah dengan Cerita. Retrieved from https://www.liputan6.com/regional/read/4046860/storynomic-tourism-cara-menjual-wisata-daerah-dengan-cerita

Sugihamretha, I.D.G. (2020). Respon Kebijakan: Mitigasi Dampak Wabah Covid-19 pada Sektor Pariwisata. The Indonesian Journal of Development Planning, 4 (2), 191-206.

Tamrin, I., Permadi, R., & Suryo Sumarahadi. (2022). Pelatihan Virtual Tour Bagi Pegiat Desa Wisata di Kabupaten Pemalang. Panrita Abdi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6 (1), 201-210.

Ulum, M. (2020). Pembukaan Destinasi Wisata di Surakarta, Begini Tingkat Kunjungannya. Retrieved from https://semarang.bisnis.com/read/20200811/536/1277730/pembukaan-destinasi-wisata-di-surakarta-begini-tingkat-kunjungannya

Downloads

Published

2023-04-11