Main Article Content

Abstract

Manajemen logistik penanggulangan bencana adalah suatu usaha pengaturan bahan baku logistik dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang terdiri atas serangkaian proses, yaitu perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengangkutan, dan penerimaan di tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen logistik di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui wawancara mendalam disertai dengan pengamatan langsung (observasi). Informan dalam penelitian ini sebanyak enam orang yang dipilih melalui teknik purposive sampling, yaitu Kepala Bagian Kedaruratan dan Logistik, Kepala Seksi Logistik, Staf BPBD Provinsi Sulses dan Staf BPBD kabupaten/kota. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa manajemen logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Selatan belum terlaksana sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat dari proses pengadaan logistik yang tidak tepat waktu, serta proses pengangkutan yang tidak mempertimbangkan jenis angkutan sesuai dengan logistik yang didistribusikan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa manajemen logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Selatan belum terlaksana sebagaimana mestinya.

Keywords

Manajemen logistik badan penanggulangan bencana

Article Details

How to Cite
Iskaputri, A., Razak, A., & Arifin, M. A. (2020). Manajemen Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Hasanuddin Journal of Public Health, 1(1), 41-50. https://doi.org/10.30597/hjph.v1i1.9511

References

  1. Pranolo, A. Identifikasi Tingkat Risiko Bencana Gempa Bumi Serta Arahan Mitigasi Bencana di Wilayah Kota Bengkulu. [Skripsi]. Bandung: Universitas Pasundan; 2013.
  2. BNPB. Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana; 2014.
  3. Depkes. Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor 145/Menkes/SK/1/2007 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI; 2007.
  4. Pan American Health Organization. Bencana Alam: Perlindungan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000.
  5. Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan Sekretariat Jenderal Depkes. Standar Minimal Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Bencana dan Penanganan Pengungsi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2001.
  6. Paul Hersey and Kenneth H. Blanchard. Management and Organizational Behavior. Englewood Cliffs: NJ Prentice-Hall; 1996.
  7. Bowersox, Donald J. Manajemen Logistik Edisi I. Jakarta: PT Bumi aksara; 2002.
  8. Hendayani, Ratih. Mari Berkenalan dengan Manajemen Logistik. Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta; 2011.
  9. Zaroni. Manajemen Logistik Penanggulangan Bencana. [Online: Update 10 Februari 2017]. Available at: http://supplychainindonesia.com/new/manajemen-logistik-penanggulangan-bencana-bagian-1/. [Diakses pada 9 Maret 2018].
  10. Robbins, Stephen dan Coulter, Mary. Manajemen, Jakarta: Gramedia; 2002.
  11. Nurlinda. Studi Tentang Manajemen Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pangkep Tahun 2016. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013.
  12. Subagya, M.S. Manajemen logistik. Cetakan Keempat. Jakarta: Haji Masagung; 1994.
  13. Seto, S. Manajemen Farmasi Surabaya. Airlangga University Press; 2008.
  14. Amri, Syamsoel. Studi Manajemen Pengelolaan Obat di Puskesmas Cina Kabupaten Bone Tahun 2014 [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2014.
  15. Perka BNPB No 13 Tahun 2008. Tentang Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana; 2008.