BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MAKASSAR

Agustina Pujilestari (1), Alimin Maidin (2), Rini Anggraeni (3)
(1) ,
(2) ,
(3)

Abstract

Keselamatan telah menjadi isu global sejak Institude of Medicine (IOM) di Amerika Serikat menerbitkan laporan bahwa angka kematian akibat KTD meningkat pada pasien rawat inap di Amerika berkisar 44.000-98.000 per tahun. IOM merekomendasikan pengembangan keselamatan pasien yang merujuk pada budaya organisasi untuk memprediksi peluang kesalahan yang dapat terjadi dengan melakukan survei untuk mengukur iklim keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran budaya keselamatan pasien oleh perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel mengunakan proportionate stratified random sampling. Responden pada penelitian ini berjumlah 75 perawat. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 75 responden, 37 reponden (49,3%) memiliki budaya keselamatan pasien rendah dan 38 responden (50,7%) memiliki budaya keselamatan pasien tinggi. Responden dengan budaya keselamatan rendah diantaranya terdapat 23 perawat (62,2%) dengan pelaksanaan pelayanan yang kurang baik dan 14 perawat (37,8%) dengan pelaksanaan pelayanan yang baik. Responden dengan budaya keselamatan pasien yang tinggi seluruhnya (100%) telah melaksanakan pelayanan dengan baik.

Full text article

Generated from XML file

References

Depkes RI. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2006.

Lia, M dan Asep, S. Pengembangan Budaya Patient Safety dalam Praktik Keperawatan [Online] 2010; [diakses 23 Juni 2013]. Available at: http://www.stikku.ac.id/.

Rachmawati, E. Model Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien di RS Muhammadiyah Aisyiyah [Tesis]. Jakarta: Universitas Muhammadiyah;2011.

Agency for Healthcare Research and Quality. Hospital Survei on Patient Survey Culture. Rockville MD: AHRQ; 2004.

Tamuz, M, Thomas, E.J, Franchois, K.E. Lessons for Patient Safety Reporting Systems: Defining and Classifying Medical Error. Qual Saf Health Care. 2002;13:13-20.

Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2005.

Hikmah, S. Staf Mengenai Patient Safety di IRD RSUP Fatmawaty [Skripsi]. Depok:Universitas Indonesia; 2008.

Tika, M. P. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara; 2005.

Mc. Fadden, Henagan, S.C, Gowen, C.R. The Patient Safety Chain: Transformational Leadership’s Effect on Patient Safety Culture,Initiatives, Outcomes. Journal of Operation Management; 2009 : 1-15.

Yulia, S. Pengaruh Pelatihan Keselamatan Pasien terhadap Pemahaman Perawat Pelaksana mengenai Penerapan Keselamatan pasien di RS Tugu Ibu [Tesis]. Depok: Universitas Indonesia; 2010.

Marshal, P, Robson, R. Preventing and Management Conflict: Vital Pieces in the Patient Safety Puzzle. Healthcare Quarterly. 2005;8:39-44.

Setiowati, D. Hubungan Kepemimpinan Efektif Head Nurse dengan Penerapan Budaya Keselamatan Pasien oleh Perawat Pelaksana di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusomo [Tesis]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2010.

Bryan, S.J, Thomas, E.J, Helmreich, R.L. Error, Stress, and Teamwork in Medicine and Aviation: Cross Sectional Surveys. BMJ: British Medical Journal. 2000;320:745-9.

Colla, J.B, Bracken, A.C. Kinney, L.M, Weeks, W.B. Measuring Patient Safety Climate: A Review of Surveys. Qual Saf Health Care. 2005;14:364-6.

Authors

Agustina Pujilestari
atari.shine@yahoo.co.id (Primary Contact)
Alimin Maidin
Rini Anggraeni
Pujilestari, A., Maidin, A., & Anggraeni, R. (2016). BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MAKASSAR. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10(1), 57–64. https://doi.org/10.30597/mkmi.v10i1.484

Article Details

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.