ANALISIS KINERJA OPERASIONAL PERALATAN BONGKAR MUAT PETI KEMAS DI PELABUHAN MAKASSAR
Isi Artikel Utama
Abstrak
Arus petikemas yang melalui Pelabuhan Makassar semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan bongkar
muat petikemas dari tahun ke tahun. Parameter yang berkaitan dengan tingkat kinerja operasional peralatan bongkar
muat adalah tingginya availability dan utilisasi pada setiap jenis peralatan yang digunakan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui utilisasi (%) dan availability (%) alat bongkar muat di terminal petikemas Makassar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa untuk availability alat masih sangat baik, hal ini ditunjukkan oleh nilai persentase alat
di atas 90%. Angka availability ditentukan oleh waktu untuk mengoperasikan alat (possible time) yang dipengaruhi
oleh waktu pemeliharaan alat (N.A.O Maint). Selain itu juga nilai waktu alat tidak beroperasi (down time) sebagai
penentu terhadap tingkat availability alat. Tingginya angka-angka kerusakan alat, gangguan dan menunggu suku
cadang akan menurunkan kesiapan peralatan. Untuk utilisasi alat dengan nilai persentasi masih di bawah 50%. Hal
ini disebabkan karena banyaknya waktu yang tersedia dalam sehari tapi tidak digunakan secara efektif untuk bekerja.
Serta nilainya dipengaruhi oleh tingkat permintaan dari pasar dan banyaknya alat sejenis yang tersedia dalam kelasnya.
Hubungan keduanya adalah nilai utilisasi mempunyai ketergantungan terhadap nilai availability.
Rincian Artikel
Referensi
Amir, M.S., 2004, Strategi Memasuki Pasar Ekspor, Jakarta, PPM.
Kokasih, Engkos, Hananto, dan Soewedo, 2010, Manajemen Perusahaan Pelayaran, Jakarta, Rajawali Pers. Lasse, 2012, Manajemen Muatan, Aktivitas Rantai Pasok di Area Pelabuhan, Banjarmasin, Rajawali Pers. Pelabuhan Indonesia III, PT., 2012, Peralatan Pelabuhan, Referensi Kepelabuhanan Seri 05, Edisi II. Suyono, R.P., 2005. Pengangkutan intermodal ekspor impor melalui laut. Jakarta: PPM