INVESTIGASI BENCANA ABRASI DI BERBAGAI WILAYAH MASYARAKAT PESISIR DI INDONESIA
Isi Artikel Utama
Abstrak
Jumlah penduduk Indonesia adalah terbesar keempat di dunia, sekitar 273 juta pada tahun 2020. Dan sekitar 60% dari mereka tinggal di daerah pesisir. Sebagian besar mengandalkan keberadaan sumber daya alam pesisir dan laut. Maka tidak heran jika sebagian besar aktivitas dan aktivitas sehari-hari selalu berkaitan dengan keberadaan sumber daya di sekitar pantai. Salah satu dari sekian banyak ancaman bagi masyarakat yang tinggal di lingkungan pesisir adalah abrasi pantai. Abrasi pantai adalah proses erosi pantai yang disebabkan oleh kekuatan gelombang laut dan arus yang merusak. Kerusakan garis pantai tersebut dikarenakan terganggunya keseimbangan alam di daerah pantai tersebut. Abrasi dapat disebabkan oleh alam tapi juga aktivitas manusia bisa menjadi penyebab utama terjadinya abrasi. Pesisir di berbagai wilayah Indonesia diketahui mengalami penyempitan akibat abrasi dalam beberapa tahun terakhir. Setidaknya 400 kilometer garis pantai Indonesia telah terkikis oleh bencana, menurut data dari Kementerian Perikanan dan Kelautan. Tanpa tindakan segera, banyak lahan di Indonesia yang terancam punah di tahun-tahun mendatang (Kompas, 2019). Bencana ini dapat berdampak negatif seperti kerusakan permukiman masyarakat, lahan tambak, dan wisata pantai, serta kerusakan infrastruktur atau sarana-prasarana lainnya seperti jalan, rumah, dermaga, pepohonan, dan tiang listrik, dampak sosial ekonomi terlebih khusus kepada masyarakat di wilayah pesisir.
Unduhan
Rincian Artikel
Referensi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2021. Korban dan Kerusakan Menurut Bencana, https://dibi.bnpb.go.id/kbencana/index. Jl. Pramuka kav.38, Jakarta Timur, Indonesia 13120.
Ervianto, Andrean. 2021. “Analisis Dampak Abrasi Pantai Terhadap Lingkungan Sosial Di Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban” dalam Swara Bhumi. Volume Nomor Tahun 2021
Hidayat, Ramlan. 2020. “Tanggul Penahan Abrasi pantai Belum juga di bangun! PEMDes Muara Maras akan kirimkan surat ke BPBD Seluma”, https://muaramaras.desa.id/tanggul-penahan-abrasi-pantai- belum-juga-di-bangun-pemdes-muara-maras-akan-kirimkan-surat-ke-bpbd-seluma/
Imba D., Muslim. 2018. Skripsi : “Upaya Pemerintah Daerah dan Masyarakat dalam Menanggulagi Abrasi Pantai di Desa Bontomarannu Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah, Makassar
Maulana Edwin, Theresia Retno Wulan, dkk. 2016. “Strategi Pengurangan Risiko Abrasi Di Pesisir Kabupaten Rembang, Jawa Tengah” dalam Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2016 Upaya Pengurangan Risiko Bencana Terkait Perubahan Iklim
Muandar, Ika Kusumawati. 2017. “Studi Analisis Faktor Penyebab dan Penanganan Abrasi Pantai di Wilayah Pesisir Aceh Barat”dalam Jurnal Perikanan Tropis Volume 4, Nomor 1
Purwa, Bagus. 2022. “Abrasi di Wilayah Pesisir Penajam Paser Utara Butuh Penanganan Serius”, https://kaltim.antaranews.com/berita/164805/abrasi-di-wilayah-pesisir-penajam-paser-utara-butuh penanganan-serius
Shuhendri, Ricky. 2004. Thesis : “ Abrasi Pantai di Wilayah Pesisir Kota Bengkulu : Analisis Faktor Penyebab Dan Konsep Penanggulangannya”, Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro, Semarang
S. Marsudi, “Based On Coastal Management Policy Sustainable Development In Kenjeran Beach”, Journal of Maritime Technology and Society, vol. 1, no. 1, pp. 34-39, Feb. 2022.