IMPLEMENTASI BLUE ECONOMY DI INDONESIA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI BIG DATA
Isi Artikel Utama
Abstrak
Ekonomi biru akhir-akhir ini menjadi isu penting karena lautan yang sehat menyediakan lapangan kerja dan
pangan, mendukung pertumbuhan ekonomi, mengatur iklim dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir.
Konsep ekonomi biru mengenai sumber daya kelautan dan pesisir dipandang sebagai aset vital yang dapat
memberikan manfaat ekonomi jangka panjang jika dikelola secara bijak. Dalam konteks pembangunan
berkelanjutan, konsep ekonomi biru menawarkan solusi berkelanjutan dan komprehensif dalam pengelolaan
sumber daya kelautan dan pesisir. Namun penerapan konsep ini memerlukan komitmen yang kuat dari seluruh
pemangku kepentingan, serta dukungan penuh kebijakan dan peraturan untuk memastikan keberhasilan. Salah
satu elemen kunci yang muncul sebagai solusi untuk mewujudkan konsep ekonomi hijau adalah teknologi Big
Data. Teknologi Big Data memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, analisis, dan penggunaan pengumpulan
data yang sangat besar dengan kecepatan yang luar biasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
dengan metode riset studi pustaka yang digunakan untuk mengumpulkan data yang relevan dan signifikan dengan
cara merinci informasi dari berbagai sumber literatur. Data yang diperoleh dari metode riset studi pustaka ini
mencakup buku, laporan, dokumen, dan hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal yang telah melalui
proses peer review. Sumber data ini mencakup laporan dan dokumen yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah
dan organisasi nasional serta internasional. Dalam konteks kelautan dan perikanan, penggunaan teknologi Big
Data membuka peluang besar dalam berbagai aspek penerapan konsep ekonomi biru. Pengumpulan dan analisis
big data memungkinkan penggunaan data yang lebih canggih. pemantauan lingkungan laut, perubahan iklim,
pergerakan ikan dan aktivitas kelautan lainnya. Pendekatan ini menitikberatkan pada pemanfaatan sumber daya
secara berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial yang relevan.
Rincian Artikel
Referensi
Dewan Kelautan Indonesia. (2012). Kebijakan Ekonomi Kelautan dengan Model Ekonomi Biru
[Dokumen].
Sutradjo, S.C, 2012. “KKP ajak dunia pendidikan kembangkan Blue Economy”
http://puskita.kkp.go.id/i2/index.ph p/siaran-pers/69-kkp-ajak-duniapendidikan-kembangkan-blueeconomy. [3]
Pauli, G. 2010. The blue economy. Paradigm Publications. Meksiko. 336 p.
World Bank. (2021). Oceans for Prosperity. World Bank.
https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/35377
A. Erraissi, A. Belangour, and A. Tragha, “A Big Data Hadoop building blocks comparative study,” Int. J.
Comput. Trends Technol., vol. 48, no. 1, pp. 36–40, 2017, doi: 10.14445/22312803/ijctt-v48p109.
Kementrian Kelautan dan Perikanan, “KKP Catat Kinerja Positif di Semester Pertama,” 2019. kkp.go.id.
Lee, E. M. J. and O’Malley, K. G. “Big Fishery, Big Data, and Little Crabs: Using Genomic Methods to
Examine the Seasonal Recruitment Patterns of Early Life Stage Dungeness Crab (Cancer magister) in the
California Current Ecosystem,” Front. Mar. Sci., vol. 6, no. January, pp. 1–11, 2020, doi:
3389/fmars.2019.00836.
Song, Y. dan Zhu, K. “Fishery internet of things and big data industry in China,” Proc. - 2019 Int. Conf.
Mach. Learn. Big Data Bus. Intell. MLBDBI 2019, 2019, doi: 10.1109/MLBDBI48998.2019.00041.
A. Ashury and S. Suyono, “Study of the Shipping Flow of the Pattumbukang Ferry Port, Selayar Islands Regency South Sulawesi”, Journal of Maritime Technology and Society, vol. 2, no. 2, pp. 31-36, Jun. 2023.
Hsu, C. F. “Cross-Matching VIIRS Boat Detections With Vessel Monitoring System Tracks in Indonesia,” vol. 11, no. 9, pp. 1–26, 2019, doi: 10.3390/rs11090995.
M. Riyadi, I. Ilham, and S. Hadi, “Analysis of Economic and Environmental Feasibility of Using Biodiesel as an Alternative Fuel for Fishing Vessels in Indonesia”, Journal of Maritime Technology and Society, vol. 2, no. 3, pp. 96-101, Oct. 2023.